Edukasi masyarakat, Gojek gandeng Kemenkominfo

Prosesi Inisiatif # AmanBersamaGojek

JAKARTA (IndoTelko) - Menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama pemangku kepentingan lainnya, Gojek mendorong peningkatan literasi digital untuk penggunaan teknologi yang semakin aman.  Tagline "Inisiatif # AmanBersamaGojek memfokuskan pada pada edukasi, teknologi, dan proteksi.

Dalam press conferencenya hari ini, Co-CEO Gojek Kevin Aluwi, mengatakan rasa aman dalam memanfaatkan ekosistem Gojek merupakan prioritas utama perusahaan karya anak bangsa itu sehingga investasi akan terus dialokasikan guna senantiasa menjaga keamanan dan keselamatan pelanggan maupun mitra.  “Bagi Gojek, keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama dan merupakan tanggung jawab bersama," katanya.

Pihaknya telah dan akan terus berinvestasi pada pengembangan teknologi, serta berbagai program proteksi, baik bagi konsumen maupun mitra. Setara dengan dua fokus di atas, Gojek  juga berinvestasi pada edukasi agar pelanggan dan mitranya bisa mendapatkan manfaat paling optimal dari teknologi digital dan tidak dirugikan.

Sementara, di tempat yang sama, Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kemkominfo RI mengatakan, kondisi di Indonesia yang sangat unik, dan pengguna internet sangat tinggi mencapai lebih dari 170 juta pengguna, namun tingkat literasi digital masyarakat kita masih tergolong rendah.

Menurut Samuel, agar tak kehilangan momentum kita harus bekerja keras bersama-sama meningkatkan literasi digital masyarakat. "Hal ini menjadi prioritas kami di Kominfo,” tegasnya.   Prioritas Kemkominfo RI dalam meningkatkan literasi digital, dilakukan seiring dengan akan terbitnya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi sebagai payung hukum yang mengatur standar perlindungan data pribadi masyarakat.

Kemenkominfo mengapresiasi langkah Gojek sebagai pemain di industri yang tanggap dalam melihat situasi ini dan memasukkan edukasi sebagai salah satu fokus melalui program peningkatan literasi digital bagi masyarakat luas yang berkelanjutan.

Langkah ini  akan menjadi langkah yang berkelanjutan dan dijalankan sepanjang tahun. Masyarakat, mitra, dan pelanggan akan mendapat akses edukasi dalam bentuk yang mudah dipahami seperti poster, infografis, kuis di aplikasi Gojek, maupun video iklan layanan masyarakat. Materi edukasi tersebut akan disampaikan melalui aplikasi Gojek, media sosial, forum kopdar mitra Gojek, maupun sosialisasi di beberapa kota bersama Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada (CfDS UGM).

Di samping lewat edukasi, Gojek juga mengimplementasikan teknologi, serta menghadirkan program proteksi untuk memastikan keamanan masyarakat saat menggunakan layanan Gojek.

Gojek Shield
Implementasi teknologi hadir melalui Gojek SHIELD yang dijalankan dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan, serta dioperasikan oleh tim keamanan digital kelas dunia yang terdiri dari data scientist, engineers dan juga pakar cyber security.

Gojek SHIELD terdiri dari teknologi perlindungan yang menjaga seluruh pihak dalam ekosistem dari ancaman keamanan, termasuk diantaranya fitur penyamaran nomor telepon, intervensi chat, dan juga fitur tombol darurat yang terhubung dengan Unit Darurat Gojek yang siaga 24 jam dalam memberikan pertolongan.

Gojek SHIELD mampu mencegah dan menindak setiap perilaku mencurigakan yang terjadi pada platform Gojek. Baru-baru ini, berkat deteksi dini yang dilakukan secara sistem, Gojek dapat memberikan bukti kepada pihak kepolisian di Jakarta, Semarang dan Malang untuk mengungkap sindikat kriminal pelaku order fiktif yang bekerja menggunakan aplikasi Fake GPS dan aplikasi modifikasi.

Sementara di di Singapura, sistem kami juga mendeteksi dan melakukan suspend kepada 120 mitra driver yang menggunakan aplikasi modifikasi.  Program proteksi Gojek mencakup langkah antisipasi untuk meminimalisir berbagai bentuk risiko. Dalam transportasi, Gojek memberikan berbagai pelatihan kepada para mitra driver sehingga mereka dapat menjadi pelopor keselamatan.

Pelatihan-pelatihan itu antara lain pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pelatihan anti-kekerasan seksual, serta keselamatan berkendara.  Khusus pelatihan keselamatan berkendara, Gojek telah memberikan pelatihan kepada mitra driver di seluruh kota operasional utama yang tersebar di 17 provinsi. (sg)