BSSN siap kawal ekonomi digital

ilustrasi

JAKARTA (IndoTelko) - Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) siap mengawal ekonomi digital di Tanah Air.

"BSSN siap berkontribusi aktif dalam program penguatan ketahanan dan keamanan siber yang kini menjadi program prioritas nasional pemerintah pada RPJMN 2020-2024," kata Kepala BSSN, Hinsa Siburian saat menjadi pembicara dalam acara TIK-Talk yang diselenggarakan oleh WANTIKNAS, belum lama ini.

Hinsa menjelaskan tentang kondisi ruang siber Indonesia, seperti misalnya mengenai serangan ransomeware WannaCry yang pernah terjadi pada sektor kesehatan Indonesia pada tahun 2017 dan adanya lebih dari 220 juta percobaan serangan siber di Indonesia pada tahun 2019.

Hinsa juga membahas mengenai beberapa teknologi pengungkit dunia siber dan sandi seperti misalnya teknologi artificial intelligence,  big data, blockchain dan internet of thing.

Hinsa mengajak semua pemangku kepentingan keamanan siber di Indonesia untuk senantiasa mewaspadai dan mengantisipasi berbagai tantangan keamanan siber Indonesia dimasa depan, seperti misalnya perang informasi, ancaman pada insfrastruktur kritikal nasional dan berbagai bentuk kejahatan siber lainnya.

Lebih lanjut Hinsa menyampaikan berbagai rencana dan capaian BSSN terkait pengembangan infrastruktur Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas), penerapan Tanda Tangan Elektronik BSrE (Balai Sertifikasi Elektronik), penerbitan Penilaian Mandiri Keamanan Informasi (PAMAN KAMI) untuk Usaha Kecil dan Menengah, pengamanan Aplikasi Kritis Nasional, dan peningkatan cyberpower Indonesia diantaranya terkait dengan penguatan Kapasitas SDM Keamanan Siber, pembangunan dan penguatan Computer Emergency Response Team (CERT), perkembangan penyusunan RUU Keamanan dan Ketahanan Siber dan peraturan turunannya serta peningkatan kerjasama internasional di bidang keamanan siber.

"BSSN merupakan bentuk kehadiran negara dalam menjaga ekosistem/ruang siber," katanya.

Asal tahu saja, National Security Operation Center (NSOC) atau Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional nantinya akan memegang operasi keamanan siber Indonesia.

Keamanan siber nasional meliputi pemantauan keamanan siber nasional, pusat kontak siber, serta tata kelola keamanan informasi dan infrastruktur.

Pengoperasian NSOC ini dijalankan oleh total anggaran sebesar Rp2,2 triliun.(wn)