Sedih, Mozilla terpaksa rumahkan karyawan karena pendapatan terus turun

ilustrasi

JAKARTA (IndoTelko) - Pengembang browser Firefox, Mozilla Corp memutuskan untuk melakukan PHK karyawan. Sebanyak 70 karyawannya terkena imbas dari program efisiensi perusahaan, yang berniat untuk menekan budget operasional.

Dilansir dari SiliconAngel, Mozilla Chairwoman yang juga CEO, Mitchell Baker membuat pengumuman tersebut dalam sebuah postingan di blog. Dia menyebut jika PHK itu sangat diperlukan bagi sebuat perusahaan nonprofit seperti Mozilla.

“Hal ini memang berat tapi harus kamu lakukan agar kami bisa melakukan invetasi lebih besar dalam inovasi untuk meningkatkan kemampuan internet,” ujar Baker.

Rupanya, pemangkasan karyawan ini cukup berpengaruh besar pada staf senior. Sejatinya, permasalahan Mozilla tak begitu rumit. Mereka hanya tak bisa menghasilkan uang lebih banyak ketimbang browser lainnya. Pendapatan utama dari perusahaan itu hanyalah browser Firefox.

Pada 2011, misalnya, Mozilla telah menandatangani kesepakatan dengan Google LLC berupa pendanaan US$300 juta per tahun. Tugas Mozilla hanya satu, menjadikan Google Search sebagai mesin pencarian utama (default) di Firefox.

Sayangnya, popularitas browser Firefox terus menurun. Jika performa menurun, ini artinya, perusahaan macam Google pun berpikir ulang untuk menyuntikkan dana lagi.

Pada 2017, menurut data statistik dari Program Digital Analitik pemerintah Amerika, Firefox digunakan oleh lebih dari 11% pengguna internet. Namun sampai tahun ini, jumlah itu terus turun, bahkan hanya 4%.

Untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk akibat revenue yang terus menurun, Mozilla kerap mencari cara untuk bisa mendapatkan pendanaan tambahan selain dari Google. Namun sayang, itu tak pernah terwujud.(wn)