Akun anonim dan diseminasi informasi

Jagat dunia maya kembali dihebohkan oleh aksi akun anonim dalam melakukan diseminasi informasi.

Kali ini yang menjadi perhatian adalah akun Twitter @digeeembok. Akun ini biasanya membagikan informasi tanpa bisa diverifikasi kebenarannya.

Kali ini akun @digeeembok ikut bagian dalam membagikan informasi tentang sepak terjang mantan Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.

Informasi yang dibagikan @digeeembok memang ngeri-ngeri sedap, mulai dari cerita perselingkuhan hingga hal-hal miring lainnya tentang sepak terjang mantan Dirut Garuda yang tak mungkin ditemukan di media mainstream.

Pihak-pihak yang disebut oleh akun tersebut pun tak tinggal diam. Vice President Cabin Crew Garuda Indonesia Roni Eka Mirsa salah satunya yang melaporkan aksi @digeeembok ke Polres Bandara Soekarno Hatta karena dianggap melakukan pencemaran nama baik.

Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya ikut serta menyelidiki laporan dugaan pencemaran nama baik yang dibuat oleh Roni itu.

Dalam catatan, tak sekali ini saja @digeeembok dilaporkan oleh pihak-pihak yang dirugikan oleh cuitannya ke penegak hukum. Kenyataannya, sampai sekarang @digeeembok masih bersiliweran di lini masa.

Fenomena
Terlepas dari kesaktiannya, kehadiran akun anonim di era media sosial memang seperti fenomena yang tak bisa ditolak.

Era digital seperti menghadirkan dua sisi mata uang yaitu peluang dan resiko. Peluang cukup banyak, tapi ancaman yang dihadapi juga cukup banyak. Termasuk potensi keretakan hubungan horizontal bangsa yang kian merenggang.

Salah satunya terlihat dari bagaimana produksi hoaks begitu tumbuh subur melalui perkembangan teknologi yang dimanfaatkan oleh akun anonim.

Apalagi dalam situasi literasi masyarakat yang masih rendah. Berbekal kemampuan Hypnowriting yakni membuat tulisan untuk menarik hingga berhasil mempengaruhi perilaku pembacanya, akun anonim seperti dukun yang dijadikan rujukan oleh netizen yang ingin mencari kebenaran versi dirinya sendiri.

Hal lain yang membuat akun anonim kian eksis adalah adanya kesan pengelolanya memiliki "Pelindung" sehingga seperti tak tersentuh oleh hukum.

Tak ayal, banyak pihak berpandangan keberadaan akun anonim sebagai bagian dari cyber warfare di era digital dimana ada pihak-pihak yang memanfaatkan akun anonim untuk mengungkap fakta yang tertutupi. Tujuannya bukan menyediakan bukti, melainkan membentuk opini publik.

Informasi yang disampaikan bisa saja benar ataupun salah. Namun tujuan utama pihak pengguna "jasa" akun anonim adalah untuk menyamakan persepsi publik dengan tujuan mereka.

Sudah saatnya negara mewaspadai tren penggunaan akun anonim ini karena ke depan untuk menggerakkan massa bisa melalui agitasi di media sosial.

Negara perlu hadir dengan memberikan regulasi, membuat aturan main untuk melindungi kedaulatan digital Indonesia dan warga negaranya.

@IndoTelko