2020, Peruri bidik pendapatan Rp1,032 triliun dari bisnis digital

JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) membidik meraih pendapatan sebesar Rp1,032 triliun dari bisnis digital.

Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya mengungkapkan saat ini Peruri telah melakukan transformasi bisnis ke arah digital melalui tiga produk unggulannya yaitu Peruri Code, Peruri Sign dan Peruri Trust yang telah resmi diluncurkan September lalu.

“Kami sangat yakin bahwa bisnis sekuriti digital akan menjadi salah satu pilar utama bisnis Peruri ke depan. Bahkan pada 2020, proyeksi pendapatan dari produk digital adalah sebesar Rp 1,032 triliun. Tahun ini kami sudah banyak melakukan penjajakan bisnis melalui penandatanganan Nota Kesepahaman/MoU dengan beberapa instansi seperti industri fintech, perbankan, multifinance, FMCG, farmasi dan industri lainnya,” kata Dwina dalam rilisnya kemarin.

Dikatakannya, bidang digital security adalah cara memperkuat bisnis utama yaitu pencetakan uang rupiah dan dokumen sekuriti milik negara lainnya.

Kinerja
Peruri sepanjang Triwulan III 2019 menunjukkan kinerja keuangan yang positif.

Peruri berhasil mencatatkan pendapatan usaha konsolidasian sebesar Rp2,950 triliun atau naik 52,8% dibandingkan periode yang sama pada 2018 yang mencapai Rp1,931 triliun. Angka ini jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2019 tercapai 97,89%.

Laba usaha konsolidasian tercatat Rp 423,8 miliar atau naik 175,3% dibandingkan periode yang sama pada 2018 yang mencapai Rp 153,9 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2019 tercapai 118,1%. Laba bersih konsolidasian tercatat sebesar Rp 266,7 miliar atau naik 251,6% dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebesar Rp 75,9 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2019 tercapai 135,8%.

Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) konsolidasian sebesar Rp 681,5 miliar atau naik 90,9% dibandingkan periode yang sama pada 2018 mencapai Rp 356,9 miliar. Jika dibandingkan dengan target RKAP sampai dengan September 2019 tercapai 107,6%.

Total aset konsolidasian Peruri pada Triwulan III 2019 tercatat sebesar Rp 5,55 triliun atau naik 8,12% jika dibandingkan periode yang sama pada 2018 yang mencapai Rp 5,13 triliun. Jika dibandingkan dengan RKAP 2019 tercapai 101,6%.

Hasil produksi pencetakan uang NKRI/Rupiah masih menyumbang kontribusi paling banyak bagi pendapatan usaha Peruri.

Pendapatan usaha sampai dengan September 2019 dikontribusi oleh penyerahan hasil cetak uang kertas sebesar Rp 1,99 triliun atau mencapai 67,45% dari total pendapatan usaha konsolidasian sampai dengan September 2019 yang mencapai Rp 2,95 triliun. Pendapatan usaha dari pencetakan produk PP 6 non uang sebesar Rp 524,56 miliar, produk domestik sebesar Rp 20,71 miliar, produk internasional & logam non uang sebesar Rp 34,61 miliar dan pelayanan digital sekuriti sebesar Rp 327 juta.(wn)