HUT ke-9, Gojek ingin tercatat di bursa saham

JAKARTA (IndoTelko) - PT Aplikasi Karya Anak Bangsa sebagai pengelola Gojek berambisi mencatatkan sahamnya di bursa saham. Tak tanggung-tanggung, perseroan membidik bisa melakukan dual listing alias mencatatkan saham di dua negara.

"Salah satunya tentu tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Negara lainnya kita belum tahu, lihat perkembangan," ungkap Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi, kemarin.

Tak hanya ingin mencatatkan sahamnya di papan bursa, Gojek juga akan lebih ekspansif memasuki usai ke-9.

Co-CEO Gojek lainnya Andre Soelisyo menargetkan menjadi perusahaan karya anak bangsa yang semakin mengharumkan nama Indonesia di kancah global. Hal ini akan dicapai dengan meningkatkan rasio dari pelanggan Indonesia vs pasar Internasional dari 80:20 menjadi 50:50, serta dengan melakukan ekspansi di pasar-pasar baru di Asia Tenggara.

Dua negara yang masuk dalam daftar Gojek untuk ekspansi layanannya adalah Malaysia dan Filipina

Kevin Aluwi, mengatakan upaya Gojek menjadi super app terlihat berhasil dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan yang menggunakan setidaknya tiga layanan Gojek dalam sebulan (core users).

Andre menyakini pasar akan melihat Gojek sebagai salah satu pembentuk indeks konsumsi pelanggan di Indonesia atau bahkan Asia Tenggara, karena transaksi di aplikasinya antara lain yang meliputi transportasi online, makanan, belanja dan pembayaran, sangat berhubungan erat dengan pengeluaran rumah tangga. "Pengeluaran tersebut mencakup keperluan dasar, sehingga tidak akan berfluktuasi secara signifikan,” ujar Andre.

“Investasi Astra di Gojek adalah salah satu investasi besar yang kami lakukan di sektor teknologi. Hal itu karena Astra mendukung perkembangan Gojek sebagai startup nasional yang memberi peluang lapangan pekerjaan bagi jutaan mitranya, sekaligus mempermudah kehidupan sehari-hari pengguna layanannya. Kami percaya, Gojek dapat senantiasa mengembangkan bisnis yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia,” kata Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto.

Sejak berdiri pada 2010, Gojek telah dikenal luas karena pertumbuhan pesat yang sejalan dengan dampak sosial ekonomi yang dihasilkan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

Hingga saat ini Gojek berhasil menciptakan lebih dari 2 juta peluang penghasilan, menghubungkan lebih dari 500.000 pengusaha makanan yang sebagian besar merupakan UMKM ke pasar yang lebih besar, dan aplikasinya diunduh lebih dari 155 juta kali oleh pengguna di beberapa negara Asia Tenggara.(wn)