PSN belum tentukan roket peluncur untuk SATRIA

Roket Ariane 6, salah satu kandidat peluncur satelit Nusantara 3

JAKARTA (IndoTelko) - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) mengaku belum memutuskan mitra untuk meluncurkan Satelit Indonesia Raya (SATRIA) atau Nusantara 3.

"Kalau manufakturnya kita sudah tunjuk Thales Alenia Space. Untuk peluncur masih ditimbang antara Ariane Space atau SpaceX," ungkap  Director of Technology Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Dani Indra Widjanarko, kepada IndoTelko kemarin.

Diungkapkannya, saat Nusantara 3 selesai dibangun kemungkinan Ariane Space sudah memiliki roket Ariane 6, sedangkan SpaceX dengan Falcon9. "Keduanya sama bagus. Kita kaji dulu," tutupnya.

Sebelumnya, PT Satelit Nusantara Tiga melakukan penandatanganan kontrak untuk Delivery of Satelit Multifunctional dengan Thales Alenia Space. Selain itu juga ada penandatanganan kontrak untuk Delivery of Satellite Spectrum Monitoring and Network Management System antara PT Satelit Nusantara Tiga  dan Kratos Communications, serta kontrak untuk Delivery of Baseband System antara PT Satelit Nusantara Tiga dan Hughes Network Systems. 

PSN adalah bagian dari konsorsium yang memenangkan tender SATRIA sebagai Pemenang Lelang Pengadaan Badan Usaha Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Satelit Multifungsi Pemerintah.

Anggota konsorsium ini adalah  PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusatara Satelit Sejahtera. Konsorsium ini membentuk PT Satelit Nusantara Tiga.

Rencananya satelit ini akan bermain di KA Band dengan kapasitas 100-150 Gbps menempati slot orbit 146 Bujur Timur pada 2022 nanti.

Terus Tambah
Sebelumnya kala menjadi salah satu pembicara di konferensi APSAT, Dani menyatakan PSN berencana untuk melanjutkan ekspansi dengan satelit baru agar memiliki kapasitas 300 Gbps pada tahun 2023. Rencananya, satelit tersebut akan diberi nama Nusantara 4 

Sejauh ini PSN baru memiliki Nusantara Satu dengan kapasitas 12 Gbps. Selanjutnya pada 2020 melalui Nusantara 2 ada tambahan 10 Gbps hasil kerjasama dengan Indosat. Berikutnya dengan Nusantara 3 sebesar 150 Gbps.

Jika target memiliki kapasitas 300 Gbps terealisasi, PSN menjadi operator dengan salah satu satelit geostasioner berkapasitas tertinggi di dunia. Pesaingnya pemain global seperti Viasat, Eutelsat, Inmarsat dan Hughes yang mengumumkan rencana untuk satelit geostasioner dengan jumlah kapasitas yang lebih tinggi. 

Kebutuhan
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebutkan Indonesia menjadi negara pertama yang menggunakan High Throughput Satelite (HTS) dengan kapasitas besar di kawasan Asia Pasifik.

Diungkapkannya, kebutuhan akses internet berkecepatan tinggi (broadband) di Indonesia tidak hanya bisa dipenuhi oleh satu atau dua satelit HTS. 

"Kita butuh untuk melayani 150.000 titik, padahal kapasitas satu satelit ini tidak sampai segitu. Ini jauh dari broadband jadi kita harus mencari solusinya,” jelasnya.(id)