Real count KPU tembus 37,12%, Prabowo makin tertinggal dari Jokowi

JAKARTA (IndoTelko) - Situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) menampilkan hasil hitungan sementara berbasis Formulir C1 bagi Pemilihan Presiden (Pilpres) per 26 April 2019 jam 13:45:05 dengan menyatakan sudah melakukan koleksi data dari 301.977 Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau 37.12756% dari total 813.350 TPS.

Pasangan calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin (01) masih terus melaju dengan 31.909.633 suara (56,26%) sementara Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno (02) meraih 24.804.073 suara atau 43,74%

Jokowi terlihat unggul di daerah Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat.

Sementara situs agregasi yang menayangkan hasil sementara perhitungan suara Pilpres dari berbagai situs crowd source, Realcount.id per 26 April jam 14.00 wib menyatakan untuk platform KawalPemilu.org memberikan keunggulan bagi Jokowi (53%) dengan 22.844.858 suara, Prabowo (47%) dengan 20.243.353 suara.  

Tangkapan layar situs Realcount.id per 26 April jam 14.00 Wib

Crowd Source KawalPilpres memberikan keunggulan bagi Jokowi dengan 2.099.547 suara (50,1%) dan Prabowo dengan 2.090.854 (49,9%).

Aplikasi Ayo Jaga TPS menghitung suara sementara yang masuk ke Jokowi 2.796.782 suara (37,1%) dan Prabowo dengab 4.743.741 suara (62,9%).

Ragukan KPU
Di tengah kemajuan KPU dalam menampilkan real count, mesin analisis percakapan media sosial Drone Emprit mencatat tingkat keraguan warganet terhadap hasil yang dibuat oleh sistem hitung (Situng) lembaga ini lumayan tinggi.

Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi melalui akun twitternya pada 25 April 2019 mengeluarkan laporan tentang pantauan percakapan di media sosial terhadap kinerja KPU dalam melakukan real count.

Pendukung Pasangan Calon 02 paling banyak menyuarakan ketidakpercayaan terhadap hasil situng KPU. Hal itu ditunjukkan dengan hadirnya tanda pagar (tagar) #IndonesiaCallsObservers yang mencapai 127 ribu tweet di 25 April 2019, yang berhasil membawa Tagar ini di antara top trending topik dunia. 

Mesin Drone Emprit mencatat selama periode 22 Maret – 1 April 2019 memang terlihat ada opini tentang “ketidakpercayaan” kepada KPU yang masif dibangun sebelum pencoblosan.

Percakapan mayoritas dibangun oleh akun-akun riil yang memiliki militansi tinggi dan mengikuti komando dari beberapa koordinator isu sehingga bisa mencapai trending dunia.

Pengamat Telekomunikasi Heru Sutadi menilai keraguan warganet terhadap hasil sementara dari Situng KPU harus ditanggapi secara dewasa oleh semua pihak.

"Fakta di lapangan ada salah input kan memang tak dibantah juga oleh KPU. Fakta input data untuk beberapa daerah terkesan kencang, daerah lain lambat, juga jelas sekali. Apalagi warganet melihat persentase hasil situng kok dijaga sama terus dengan Quick Count. Terlepas dari semua itu, hal yang perlu diingat adalah, hasil akhir pemenang Pilpres itu ditentukan oleh hitungan manual. Jadi, semua  belum berakhir hingga 22 Mei mendatang," pungkasnya.(id)