Jurus "Dilan" bikin OTP di Bandara Soetta melesat

JAKARTA (IndoTelko) – Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) mencatatkan tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) jadwal keberangkatan pesawat mencapai 93,8% pada Februari 2019 berkat dukungan sistem teknologi informasi (TI) yang menjadikan PT Angkasa Pura II (AP 2) mampu mengoperasikan bandara tersebut secara efektif.

Tingkat OTP yang menggembirakan itu berdasarkan riset dari lembaga independen yang diakui industri penerbangan global yakni OAG. Adapun Hasil OTP yang tinggi itu membuat Soekarno-Hatta berada di Top 25 bandara dengan OTP terbaik.

OAG juga mencatat bahwa di antara Top 100 bandara dengan OTP terbaik, jumlah penerbangan di Soekarno-Hatta merupakan yang paling banyak kedua mencapai 16.093 penerbangan pada Februari 2019.

Bandara dengan penerbangan paling banyak pertama adalah Changi di Singapura yakni 16.393 penerbangan, namun tingkat OTP 90,4% atau masih di bawah Soekarno-Hatta.

OAG merupakan perusahaan terkemuka dunia berbasis di Inggris yang menyediakan informasi penerbangan digital, intelijen dan analitik untuk bandara, maskapai penerbangan dan perusahaan teknologi perjalanan.

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan kinerja dengan semangat "Digital Melayani" atau Dilan itu berdampak pada peningkatan pelayanan kepada penumpang pesawat.  

“Sejak 2017, Soekarno-Hatta memiliki pos komando terintegrasi yang disebut dengan Airport Operation Control Center atau AOCC, di mana ini adalah hasil kolaborasi dari Airport Operator, Airline Operator, Air Navigation, dan Authorities seperti Karantina, Bea Cukai, Imigrasi, Kepolisian, dan lain sebagainya. Seluruh operasional baik itu sisi udara dan sisi darat dipantau dari AOCC untuk menghasilkan kinerja yang efektif, dan hasilnya terbukti dengan OTP Soekarno-Hatta yang sangat membanggakan yakni tembus hampir 94%,” ujar Muhammad Awaluddin, dalam keterangan kemarin.

AOCC sendiri dilengkapi modul yakni Airport Operation Database (AODB), Airport Management System (AMS), Resources Management System (RMS), Network Management System (NMS), Airport Security System (ASS), dan Facility Engineering Management System (FEMS).

Modul AODB guna menyimpan data operasi, lalu AMS dan RMS untuk memonitor serta mengendalikan operasional bandara seperti contohnya mengatur sumber daya seperti parking stands, boarding gate, dan check in counter.

Sementara itu, NMS menampilkan kinerja jaringan dan perangkat teknologi informasi dalam mengelola serta mendistribusikan data operasi ke sejumlah stakeholder, dan FEMS berfungsi untuk memonitor, mengendalikan dan mengelola kehandalan fasilitas-fasilitas utama bandara.

“Kami sangat yakin jika proyek runway ketiga dan east cross taxiway sudah selesai, maka jumlah penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta akan semakin meningkat dan diiringi dengan tingkat OTP yang semakin tinggi,” jelas Muhammad Awaluddin.

Sebelumnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta masuk di peringkat 6 dalam daftar bandara terbaik di dunia 2019 yang melayani 60-70 juta penumpang per tahun.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Skytrax, lembaga independen asal Inggris,  berdasarkan survei pelayanan dan fasilitas yang dilakukan terhadap penumpang pesawat di 550 bandara di seluruh dunia pada Agustus 2017 hingga Februari 2018.

Di dalam kategori Best Airport 2019: 60-70 Million Passenger ini, peringkat Soekarno-Hatta mengungguli Bangkok Suvarnabhumi (7), Dallas/Fort Worth (8), Delhi (9), dan New York JFK (10).

“Soekarno-Hatta sudah sejajar dengan bandara berkelas dunia lainnya. Sejak beberapa tahun ini, AP II dan seluruh stakeholder termasuk pemerintah telah mengoptimalkan dan memaksimalkan pengembangan di Soekarno-Hatta demi meningkatkan pelayanan. Kami bersyukur bahwa pengembangan yang dilakukan ini mendapat apresiasi positif dari para penumpang pesawat,” katanya.

Menteri BUMN Rini M. Soemarno pun memuji kinerja Angkasa Pura II bersama Muhammad Awaluddin. 

"Saya sangat bangga direksi Angkasa Pura II berani dengan agresif mau menginvestasikan untuk pengembangan Bandara Soekarno-Hatta. Saya bangga dengan kinerja direksi AP II selama 4 tahun ini. Saya yakin, bukan saya saja, tapi secara internasional Bandara Soekarno-Hatta mendapat banyak pengakuan dunia. Saya yakin Bandara Soekarno-Hatta dapat menjadi salah satu bandara terbaik dan teramai di dunia," ujar Menteri BUMN.(wn)