IndiHub, senjata Telkom di layanan UCC

Direktur Enterprise and Business Service Telkom Dian Rachmawan.(ist)

JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membuka tahun 2019 dengan meluncurkan layanan Digital Workplace untuk memfasilitasi para profesional dan eksekutif melakukan pekerjaan kapanpun dan dimanapun mereka berada, agar bisa meningkatkan produktivitas dan sekaligus mengurangi biaya operasional.

Salah satu perusahaan telekomunikasi paling bernilai di Asia ini meluncurkan IndiHub dimana keunggulannya adalah menyediakan fitur Unified Collaboration yang terintegrasi dengan proses bisnis dan aliran kerja di dalam perusahaan, seperti membuat Undangan, risalah rapat, memberikan penugasan, membuat laporan kemajuan pekerjaan, permintaan dan persetujuan ijin, kehadiran, sampai pemantauan kinerja.

IndiHub juga dilengkapi dengan fitur Unified Communications seperti VoIP Call, Video & Audio Conferencing, IP PBX, Live Streaming, Remote Surveillance, Screen Sharing, dan White board sehingga para profesional dan eksekutif dapat berkolaborasi dan berkomunikasi secara nyaman dan aman melalui perangkat telepon dalam genggaman mereka.

"IndiHub merupakan langkah strategis bagi Telkom dengan memperhatikan pasar Unified Communications & Collaboration (UCC) akan tumbuh dengan pesat dalam lima tahun kedepan," ungkap Direktur Enterprise and Business Service Telkom Dian Rachmawan kepada IndoTelko (21/1). 

Unified communication & collaboration (UCC) adalah solusi yang menggabungkan fungsi tradisional seperti teleponi, mobile VoIP, messaging dan konferensi dengan inovasi seperti kolaborasi workstream, artificial intelligence dan virtual asssistant.

Mengutip riset yang dilakukan Frost & Sullivan pada 2018 menyatakan pasar UCC global pada tahun itu mencapai angka US$39 miliar. 

Sementara Gartner memprediksi pasar UCC global akan mencapai angka US$45,7 miliar pada tahun 2022.

Sedangkan laporan dari Grand View Research yang dipublikasikan di Wallstrret:Online mengatakan bahwa pasar UCC akan mencapai angka US$143,49 miliar pada tahun 2024.

Besarnya pasar UCC terbukti telah menarik pemain sekelas Microsoft, Google, AT&T, Cisco, NTT, dan Alibaba untuk ikut terjun ke pasar UCC menantang para pemimpin pasar saat ini yaitu Verizon, BT, Orange, 8x8,dan RingCentral.

Dijelaskannya, IndiHub akan dipasarkan dalam bentuk layanan Cloud dengan mensinergikan seluruh kekuatan yang dimiliki berbagai perusahaan dalam kelompok usaha Telkom yang mencakup Data Center, Device, Network, dan Application, merupakan langkah tepat dalam memenuhi kebutuhan pasar lokal mengingat kerahasiaan informasi dan kedaulatan dijital merupakan faktor sangat penting dalam layanan UCC terutama bagi perusahaan milik negara dan institusi pemerintahan.

"Akan sangat sulit dibayangkan jika berbagai institusi pemerintah menggunakan UCC yang tidak dibangun dan dimiliki sepenuhnya oleh perusahaan Indonesia, sebab pada era digital saat ini kedaulatan digital sudah merupakan prasyarat bagi tercapainya kedaulatan politik dan kedaulatan ekonomi. Melalui IndiHub Telkom berkomitmen membantu dunia usaha mencapai tujuan ekonomi mereka, sambil tetap menjaga kedaulatan digital dan kedaulatan Indonesia," pungkasnya.(id)