Indonesia rayu Jack Ma kembangkan SDM digital

Alibaba Founder and Executive Chairman Jack Ma (kiri) dan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.(Foto:Setkab.go.id)

JAKARTA (IndoTelko) - Indonesia merayu Alibaba Founder and Executive Chairman Jack Ma untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) guna mendukung ekonomi digital di Tanah Air.

Rayuan itu dilontarkan kala Jack Ma bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Sabtu (1/9). Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan kelompok bisnis Alibaba Grup bersama pendirinya Jack Ma terkait pelaksanaan Asian Games selanjutnya tahun 2022 yang akan digelar di Hangzhou, Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

“Jack Ma datang ke Indonesia untuk besok mengikuti penutupan Asian Games karena Tahun 2022 tuan rumah Asian Games adalah Hangzhou, kota di mana Alibaba atau Jack Ma tinggal,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara usai mendampingi Presiden menerima kelompok bisnis Alibaba di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/9) siang, seperti dikutip dari laman Setkab.go.id.

Pada kesempatan ini, lanjut Menkominfo, juga dimanfaatkan pertemuan dengan Jack Ma karena kapasitasnya yang sekaligus sebagai Advisor dari steering committee tentang peta jalan e-commerce di Indonesia.

“Ada beberapa tadi yang mengemuka dalam pembahasan tersebut, yang pertama adalah masalah talent, sumber daya manusia (SDM),” ujar Rudiantara.

Mengenai SDM, Menkominfo menyampaikan bahwa SDM tersebut dilihat juga bagaimana untuk melakukan edukasi kepada masyarakat.

“Tadi kami usulkan juga untuk membuat semacam Jack Ma Institut di Indonesia untuk pengembangan sumber daya manusia,” ujarnya.

Talent-talent yang dibutuhkan, menurut Menkominfo, berasal dari Unicorn yang kadang justru mengambil dari Bangalore, India, dan luar negeri lainnya.

Dalam perkembangannya, Menkominfo menyampaikan bahwa talent ini bukan hanya diambil dari dalam negeri, tapi bagaimana menjadikan Indonesia sebagai pusat pasar talent untuk negara-negara di regional.

“Talent ini menjadi isu nomor satu di dunia saking cepatnya pertumbuhan digital economy ini sumber daya manusia yang belum bisa mengejar,” ujar Rudiantara.

Hal kedua yang dibahas dengan Jack Ma, menurut Menkominfo, bagaimana memanfaatkan platform yang ada untuk meningkatkan ekspor ke Tiongkok.

Rencananya, keinginan ini akan dibahas mengenai detailnya bersama Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian selain tentunya dirinya.

“Karena bagi Jack Ma bisnis bukan sebagai nomor satu lagi tapi, bagaimana kita memanfaatkan pemikiran pemikiran Jack Ma sebagai guru dan beliau sebagai investor dengan steering committee kebutuhan talent,” ujar Menkominfo.

Dengan demikian, menurut Menkominfo, banyak yang dapat belajar bagaimana mengembangkan bisnis yang seimbang dengan menjaga ekosistem.

“Tahun ini kita sudah kirim 27 orang kalau tidak salah ke kampus Jack Ma,” ujar Menkominfo seraya menyampaikan pengiriman tersebut agar dapat belajar pengelolaan start up yang kuat dan ramah terhadap lingkungan atau ekosistem.

Seperti diketahui, pemerintah menjadikan Jack Ma sebagai penasihat Steering Committee (SC) eCommerce Indonesia.

Sayangnya, untuk urusan investasi langsung, Alibaba tergolong minim di Indonesia jika dibandingkan yang dilakukannya di Malaysia.

Di negeri jiran itu, Alibaba mengoperasikan kantor pertama untuk bisnisnya di Asia Tenggara. Jack Ma juga mendukung DFTZ sebagai e-hub yang didirikan oleh Alibaba Group dan Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC).

Proyek ini diharapkan dapat menggandakan barang-barang yang diekspor oleh usaha kecil dan menengah, menciptakan 60.000 pekerjaan secara lokal dan memfasilitasi barang-barang yang diperdagangkan senilai US$ 65 miliar pada tahun 2025.(ak)