Platform Oona bisa disrupsi bisnis penyiaran

JAKARTA (IndoTelko) – Platform live streaming TV dan video on demand, Oona TV, diperkirakan bisa mengubah model bisnis penyiaran yang masih didominasi televisi Free To Air (FTA) untuk penyerapan belanja iklan.

“Anda sudah tahu Oona TV? Anda jajal deh, ini luar biasa sekali model bisnisnya. Menguntungkan pemasang iklan, menyenangkan penontonya, tetapi bisa bikin kebat-kebit bisnis penyiaran tradisional seperti TV FTA,” ungkap Menkominfo Rudiantara, belum lama ini.

Aplikasi Oona besutan PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) yang bermitra dengan PT Metranet. OONA telah di-download oleh lebih dari 350.000 orang dan kini telah memiliki lebih dari 115 kanal live dan VOD yang akan terus bertambah, semuanya dapat ditonton gratis.

Aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan fitur-fitur inovatif seperti obrolan, obrolan dengan pemirsa lain, caching offline, kontrol orang tua, tangkapan layar dengan pengeditan gambar dan stiker, dompet virtual, pemutar video 360, serta penyisipan iklan server-side ad insertion (SSAI).

“Hal yang menarik adalah cara profiling dari Oona ke pemasang iklannya dimana bisa menjamin target audiens yang ingin dicapai. Bahkan untuk pelanggan ada redeem segala berupa koin. Ini para pemain penyiaran tradisional harus antisipasi model bisnis seperti ini,” tukasnya.(Baca: NFC dan Oona)

Sebagaimana diketahui, Selain bisa menonton channel-channel TV favorit, pengguna OONA juga bisa mendapatkan beragam voucher menarik di berbagai merchant yang bekerjasama dengan menukarkan tcoins yang didapatkan pengguna saat mereka menonton dan klik iklan yang muncul di aplikasi OONA. (Baca: Platform Oona)

OONA juga memiliki teknologi chatbot bernama SiskaBot yang bisa membantu pengguna OONA untuk mendapat referensi tayangan video ataupun siaran TV yang ada di dalam OONA sesuai dengan minat mereka.(ad)