Triasmitra ingin menjadi "penjaga" semua proyek Palapa Ring

CEO Ketrosden Triasmitra, Titus Dondi Patria A. (dok)

JAKARTA (IndoTelko) - PT Ketrosden Triasmitra (Triasmitra Group) menyatakan tertarik untuk menjadi penjaga kabel laut Palapa Ring yang segera beroperasi tak lama lagi.

"Kami ini sudah kerjasama dengan PT Palapa Ring Barat untuk managed service infrasturktur yang selesai mereka bangun. Kalau Palapa Ring Tengah dan Timur selesai, kita juga ingin menjadi "penjaga" semua infrastruktur itu," ungkap CEO Ketrosden Triasmitra, Titus Dondi Patria A. pekan lalu.

Diungkapkannya, untuk menjaga Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Palapa Ring Barat perseroan sudah melakukannya sejak November tahun lalu. "Kita siapkan lima service point untuk memantau SKKL Palapa Ring Barat. Selain itu ada aplikasi monitoring juga agar menjaga SKKL tak rusak yang dipantau melalui Network Operation Center (NOC) di Jakarta," katanya.

Dijelaskannya, Triasmitra dalam memberikan layanan menjaga infrastruktur SKKL menawarkan tindakan pencegahan (preventive) maupun tindakan perbaikan (corrective).

Tindakan pencegahan (Preventive) berupa: memberikan layanan pengamanan/ monitoring SKKL dan kabel optik darat, Triasmitra memiliki dua layanan yaitu, Traffic Monitoring dan Patroli pengamanan.

Triasmitra melakukan monitor pergerakan kapal di sekitar lokasi kabel optik laut selama 7 x 24 jam dan patroli di lokasi yang rawan guna memberikan peringatan langsung.

Patroli laut juga dilaksanakan secara reguler sepanjang jalur SKKL di area Guard Zone (500 m dari kiri dan 500 m dari kanan jalur kabel) atau di area-area yang berpotensi sering terjadi kabel putus sampai dengan sejauh 140 km dari lokasi BMH.

Sedangkan untuk monitoring terdiri dari: Sistem Monitoring Performansi Kabel, dimana dengan sistem ini posisi kabel yang rusak atau putus dapat segera diketahui sehingga mempercepat pergerakan tim restorasi untuk melakukan perbaikan. Sistem Monitoring Patroli Kabel Laut dan Darat, dapat memonitor pergerakan tim patroli laut maupun darat agar pelaksanaan patroli selalu dilakukan sesuai dengan jadwal dan rute yang telah ditentukan.

"Semua ini bagian dari layanan managed service SKKL dan kabel optik darat dari Triasmitra," katanya.

Asal tahu saja, Proyek Palapa Ring sendiri terbagi atas tiga paket yaitu Barat, Tengah dan Timur.

Proyek Palapa Ring berbasis Kewajiban Pelayanan Universal (KPU) merupakan pembangunan jaringan serat optik tulang punggung sistem telekomunikasi broadband nasional, yang berfungsi sebagai tol informasi untuk menghubungkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia yang berada di daerah-daerah yang tidak menguntungkan secara komersial.

PT Palapa Ring Barat merupakan Badan Usaha Pelaksana (BUP) bentukan Konsorsium Mora Telematika Indonesia – Ketrosden Triasmitra selaku pemenang lelang Proyek Palapa Ring Paket Barat. Kabel optik yang digelar sekitar 2.000 km. Proyek ini telah selesai dibangun dan sedang uji coba untuk komersial.

Paket tengah dimenangkan konsorsium Pandawa Lima mengerjakan infrasatruktur di wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km. Ditaksir nilai proyek ini US$ 47,08 juta.

Pandawa Lima terdiri atas LEN sebagai Ketua Konsorsium dengan porsi kepemilikan 51%, PT Teknologi Riset Global Investama (TRG) dengan  porsi kepemilikan 34%, sisanya  PT Sufia Technologies, PT Bina Nusantara Perkasa (BNP), dan PT Multi Kontrol Nusantara  dengan porsi kepemilikan di konsorsium masing-masing 5%.

PT Palapa Timur Telematika (PTT) mengerjakan proyek Palapa Ring Timur. Proyek Palapa Ring Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 kilometer.(id)