Carsome siap disrupsi pasar mobil bekas

ilustrasi

JAKARTA (IndoTelko)- Pasar mobil bekas di Asia Tenggara adalah pasar mobil bekas terbesar kelima di dunia, dengan lebih dari 5 juta transaksi setiap tahun dengan nilai transaksi yang dapat mencapai US$ 30 miliar.

Meskipun demikian, industri ini, termasuk di Indonesia sendiri, masih sangat terfragmentasi, tidak efisien dan didominasi oleh banyak dealer kecil hingga menengah yang tidak memiliki transparansi dan penuh dengan ketidakpastian.

Melihat masalah ini, Carsome hadir untuk merevolusi industri jual-beli mobil bekas dengan menyediakan platform penjualan mobil bekas daring untuk proses penjualan yang cepat, mudah, dan transparan. Carsome berkomitmen untuk menjadi 'cara standar baru’ dalam menjual mobil bekas di Asia Tenggara.

Co-Founder dan CEO Carsome Eric Cheng menjelaskan bahwa penggunaan platform eCommerce dalam jual beli mobil bekas di Indonesia masih dalam masa prematur karena kurangnya alternatif online yang tersedia.

Konsumen masih melakukan penjualan mobil mereka kepada dealer atau melalui agen. Hal serupa juga terjadi di tingkat perusahaan, banyak perusahaan seperti perusahaan leasing & keuangan menjual mobil bekas mereka melalui lelang fisik, yang merupakan faktor pembatas untuk mendapatkan harga terbaik.

Ia menambahkan bahwa hal serupa terjadi di semua negara di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, di mana dealer tradisional menjadi pemegang mayoritas pasar. Keadaan ini tentunya sangat tidak efisien dalam pengalaman membeli dan menjual mobil bekas.

Dalam hal ini, Carsome berinovasi dengan memberikan pengguna cara yang lebih mudah untuk menjual mobil mereka ke dealer secara cepat, aman, dan gratis.

Melalui portal berbasis online, pelanggan dapat menjual kendaraan mereka dengan harga terbaik kepada dealer di seluruh negeri. Carsome memfasilitasi seluruh proses penjualan mobil dari inspeksi, penilaian harga, penawaran dan pembayaran dealer serta kebutuhan logistik, yang memungkinkan pelanggan untuk menjual mobil mereka dalam satu hari, tanpa biaya seperspun dan tanpa perlu repot kepengurusan dokumen.

“Kami melihat potensi pasar yang sesuai dari model bisnis yang kami usung karena tidak banyak platform daring yang tersedia, yang menyediakan layanan proses menyeluruh kepada konsumen seperti Carsome. Kami percaya bahwa Carsome membawa inovasi baru ke pasar yang sebagian besar masih tradisional dan belum terdisrupsi. Kami juga memberikan penekanan kuat pada pelayanan kami untuk memastikan konsumen mendapat pengalaman menjual mobil dengan kualitas terbaik di Carsome,” kata Eric Cheng.

Di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 2 juta transaksi mobil bekas setiap tahun, dan merupakan salah satu pasar mobil bekas terbesar di Asia Tenggara. Angka ini bahkan diprediksi masih akan terus tumbuh pada tingkat sekitar 10% per tahun, sejalan dengan pertumbuhan tinggi kelas menengah dan populasi mobil.

Country Manager Carsome Indonesia Andreas Djingga menjelaskan bahwa dengan pendanaan Seri B yang diterima pada awal 2018, Carsome berkomitmen untuk memajukan pertumbuhan di Indonesia dengan berinvestasi lebih banyak dalam membangun kesadaran merek di Indonesia untuk memperkenalkan Carsome sebagai 'cara standar baru' dalam jual-beli mobil bekas.

“Kami memperbanyak tenaga kerja kami untuk mengakomodasi lebih banyak konsumen, dan meningkatkan kehadiran kami dengan memperbanyak lokasi inspeksi. Kami juga memindahkan kantor kami ke lokasi yang lebih besar di Jakarta Barat untuk mengakomodasi transaksi yang lebih banyak, serta memperbanyak tenaga kerja kami untuk memenuhi kebutuhan inspeksi,” katanya.(wn)