Grab perangi order fiktif

JAKARTA (IndoTelko) - Grab mengumumkan peluncuran 'Grab Lawan Opik!', sebuah program yang mendukung dan melindungi mitra pengemudi Grab dari kecurangan, dan memastikan bahwa mereka mendapatkan penghasilan yang adil.

Grab adalah satu-satunya platform penyedia layanan transportasi on-demand yang mengambil sikap tegas terhadap pemesanan fiktif (order fiktif atau lebih dikenal di kalangan mitra pengemudi dengan opik).  

Sebagian besar mitra pengemudi Grab mengikuti sistem Grab yang adil dimana pemesanan perjalanan dialokasikan ke mitra pengemudi Grab terdekat di daerah tersebut dan mendapatkan insentif atau penghasilan tambahan berdasarkan pekerjaan yang mereka ambil. Program 'Grab Lawan Opik!' bertujuan untuk menangkap sindikat dan mitra pengemudi yang mencoba memainkan sistem ini.

Para pelaku kejahatan telah ditangkap hari ini oleh Polda Metro Jaya karena secara tidak sah mengakses aplikasi Grab dan menjalankan operasi opik, menggunakan Fake GPS (dikenal sebagai tuyul).

Sebagai bagian dari 'Grab Lawan Opik!', aktivitas ilegal tersebut terdeteksi oleh sistem manajemen risiko dan kecurangan Grab dan telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Grab mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas keberhasilan Polda Metro Jaya, dan sebelumnya Polda Sulawesi Selatan. Para sindikat dan mitra pengemudi yang menjalankan operasi opik telah mengakibatkan kerugian finansial kepada perusahaan dan para mitra pengemudi kami," ujar Managing Director, Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata dalam keterangan (31/1).

Dikatakannya, perseroan   bangga meluncurkan program 'Grab Lawan Opik!' hari ini. Ini adalah bukti kemitraan Grab dengan pihak kepolisian dan kekuatan platform teknologi yang dimiliki  hasil dari dedikasi para engineer  dari enam pusat R&D kami di Jakarta, Singapura, Seattle, Beijing, Bengaluru dan Ho Chi Minh.

“Kami tidak akan beristirahat sampai kami yakin bahwa kami telah menghentikan para hacker dan mitra pengemudi yang mencoba mencurangi sistem kami. Kami tidak akan ragu untuk memberikan hukuman berat dan memutus hubungan kemitraan mitra pengemudi yang melanggar kode etik Grab. Hal ini tentunya adil bagi sebagian besar mitra pengemudi Grab yang bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan harian mereka - untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka dan keluarga mereka," pungkasnya.

Program 'Grab Lawan Opik!' memanfaatkan sistem deteksi risiko dan kecurangan yang dimiliki Grab yang dapat mendeteksi berbagai aktivitas kecurangan. Sistem ini menggunakan algoritma machine learning yang canggih dan terus berkembang untuk mengidentifikasi dan melawan risiko/ancaman baru yang mungkin timbul. Ketika para hacker dan mitra pengemudi yang mencoba menipu sistem teridentifikasi, Grab akan berkolaborasi dengan pihak Kepolisian untuk memecahkan operasi opik dan menangkap pelaku.

Sebagai bagian dari program 'Grab Lawan Opik!', Grab juga mengajak para mitra pengemudinya untuk turut berpartisipasi dalam memberantas operasi opik dengan melaporkan tindak kecurangan yang tak hanya terjadi pada mitra pengemudi, namun juga penumpang atau mitra lain yang bekerja sama dengan Grab dengan imbalan tertentu bagi pelapor pertama dengan tindak kecurangan yang terbukti merugikan perusahaan.

Apabila mitra pengemudi menemukan adanya tindak kecurangan, silahkan melaporkan rinciannya melalui surat elektronik ke fairplay@grab.com untuk ditindaklanjuti oleh pihak Grab. (ak)