Lenovo ungkap 5 tren teknologi di masa depan

JAKARTA (IndoTelko) - Lenovo mengungkapkan pergeseran penting yang akan mendorong tren teknologi di tahun 2018 dan beberapa tahun ke depan.

Di dalam IDC InfoBrief, Enabling the Future Workspace - Agile, Intelligent, and Engaging, yang diadakan oleh Lenovo, diprediksikan bahwa demografi tempat kerja yang terus berubah dan pengadopsian teknologi yang sangat cepat akan memicu perubahan mendasar di tempat kerja dan cara kerja.

IDC InfoBrief menemukan bahwa generasi millenial di Asia, yang akan mengisi lebih dari 50% tenaga kerja di tahun 2020 nanti, akan mendorong transformasi di tempat kerja di seluruh Asia Pasifik, kecuali di Jepang.

Keahlian generasi millenial akan teknologi, digabungkan dengan tekad perusahaan untuk meningkatkan daya saing, akan mendorong pengadopsian alat untuk mengakselerasi inovasi, seperti AR dan VR, cognitive/artificial intelligence (AI), dan robotik. Hal ini menimbulkan perilaku dan praktik baru, terutama dalam tampilan antarmuka di perangkat manusia, kolaborasi, talent practices, visualisasi, dan wawasan yang didorong oleh data.

IDC InfoBrief juga memprediksi bahwa Asia Pasifik (kecuali Jepang) akan mewakili pasar terbesar untuk akselerator inovasi, diramalkan akan mencapai lebih dari 600 miliar dolar AS di tahun 2020. Perubahan ini akan menghasilkan norma baru di Asia Pasifik; mulai dari pendekatan kita untuk membeli perangkat dan cara kita berkolaborasi, hingga bagaimana kita mendapatkan dan berinteraksi dengan data.

Lima tren teknologi teratas yang ditemukan IDC InfoBrief, antara lain:

1. Di tahun 2019, sebanyak 20% dari 1000 perusahaan di Asia akan mengadopsi device as a service (DaaS) dan 1% akan bertransisi sepenuhnya ke DaaS.

2. Di tahun 2019, sebanyak duapertiga dari perangkat Windows 10 (PC dan tablet) akan diatur melalui platform unified endpoint management (UEM) dan satu dari tiga perusahaan akan mengkonsolidasi tim desktop dan manajemen mobilenya ke dalam satu unit operasional.

3. Di tahun 2020, sebanyak 40% inisiatif transformasi digital akan didukung oleh kemampuan kognitif/AI, menyediakan wawasan secara on-time untuk model operasional dan monetisasi baru.

4. Di tahun 2020, sebanyak 1000 perusahaan di Asia akan menggunakan inovasi terbuka untuk mengalokasi keahlian ke 15% dari proyek baru, bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan pengenalan produk mereka sebesar lebih dari 50%.

5. Di tahun 2020, lebih dari 20% pekerja informasi akan memanfaatkan AR di desktop atau di mobile untuk memanipulasi informasi digital, berinteraksi dengan obyek di dunia nyata, dan berkolaborasi dengan mitra kerja.

Menurut IDC, agar tetap bersaing di tahun 2018 ke depan, perusahaan di wilayah Asia Pasifik harus melakukan pendekatan holistik untuk menciptakan kantor yang cerdas di berbagai lapisan -dari lingkungan fisik, budaya kerja, hingga teknologi.

Perusahaan juga perlu menyadari tantangan yang mungkin terjadi saat ada pergantian manajemen, karena transformasi manajemen membutuhkan usaha konsisten dari berbagai tingkatan untuk memimpin ekonomi digital. IDC merekomendasikan transformasi yang mencakup lima area, antara lain:

1. Transformasi model operasional
2. Transformasi informasi
3. Transformasi kepemimpinan
4. Transformasi pengalaman ganda
5. Transformasi sumber kerja

Lenovo merekomendasikan melakukan pendekatan user-sentris untuk menyediakan pengalaman digital yang sangat menarik

Menurut Lenovo, untuk menyediakan pengalaman digital yang sangat menarik di tempat kerja, kuncinya adalah dengan melakukan pendekatan yang user-sentris. Penting bagi perusahaan untuk menyingkirkan ide PC tradisional, guna menciptakan pengalaman yang mobile, cerdas, dan terpersonalisasi bagi para pegawainya.

Ini bisa dilakukan dengan menyediakan beragam pilihan bentuk dan desain untuk memenuhi permintaan akan tempat kerja yang modern, menawarkan perangkat generasi berikutnya, memastikan mobilitas perangkat, dan di saat yang sama, menjaga reliabilitas tingkat enterprise.

Dalam hal tempat kerja fisik, transformasi dapat diakselerasi dengan IT bimodal dan praktik, solusi, dan model commercial yang lincah, diciptakan untuk berbagai segmen dan pasar, dan juga solusi yang menunjukkan kemampuan perangkat serta manajemen.

Di dunia yang dijalankan oleh kecerdasan, IT bukan hanya “Information Technology” tapi juga “Intelligent Transformation” yang didorong oleh big data, cloud, dan kecerdasan. Lingkungan yang cerdas tercipta saat setiap perangkatnya cerdas, di mana dengan adanya cloud, PC, tablet, smartphone, smart speaker, smart TV, dan AR/VR bisa menyediakan konten, layanan, dan pengalaman pengguna terbaik untuk menjadikan hidup lebih mudah, dan lebih baik, sehingga pegawai dapat bekerja lebih produktif serta efisien.

Lenovo sangat fokus pada inovasi dan mengeluarkan investasi sekitar US$ 1,4 miliar untuk riset dan pengembangan secara global. Investasi ini bertujuan untuk membantu pelanggan bertransformasi serta memimpin dunia baru ini dengan transformasi kecerdasan.

“Ini masa yang menarik bagi penggemar kemajuan teknologi. Bahkan, kami yakin sekarang kita bukan hanya di titik puncak, di mana pergeseran demografi dan teknologi yang mudah diakses akan mendorong perubahan yang cepat dalam cara kerja kita beberapa tahun ke depan,” kata Country General Manager, Lenovo Indonesia Budi Janto dalam keterangan, belum lama ini.

“Namun, pemimpin bisnis jangan berkecil hati melihat perubahan ini. Agar dapat selamat dan maju di era ini, perusahaan harus menciptakan fondasi untuk tempat kerja yang cerdas. Ini berarti berinvestasi di transformasi kecerdasan yang memungkinkan teknologi personalised computing dan inovasi seperti PCaaS, artificial intelligence, sinergi antar perangkat dan AR. Ini krusial untuk memenuhi kebutuhan pengguna masa kini dan masa depan,” sarannya.(wn)