Bhinneka lirik bisnis perhotelan

JAKARTA (IndoTelko) - Bhinneka (dahulu dikenal sebagai Bhinneka.Com) mulai melirik sektor perhotelan di akhir 2017 ini.

“Sebagai pionir eCommerce dengan layanan mandiri untuk kebutuhan pengadaan korporasi (corporate smart procurement), kami melihat potensi besar di sektor perhotelan. Dibuktikan dengan peningkatan kebutuhan dari pelaku bisnis di bidang hospitality yang tercatat konsisten dan cukup signifikan, khususnya sepanjang tahun 2017,” ungkap Director of Corporate Sales Bhinneka Heriyadi Janwar dalam keterangan, kemarin.

Bhinneka pun terus aktif melakukan kegiatan agar bisa dikenal lebih luas. Salah satunya dengan menggelar “Smart Solution Day” di Bali, yang telah dikenal sebagai sentra bisnis pariwisata Tanah Air, pada 23 November 2017 mendatang.

“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pendekatan aktif kami kepada para pelaku usaha. Mengangkat tema besar Smart Management Platform untuk Hotel dan Asset Handling, Bhinneka menjadi mitra untuk semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan teknis dan IT. Misalnya, pengaturan jaringan internet baik untuk penggunakan internal maupun bagi para tamu, pemanfaatan aplikasi dan software, sampai pengelolaan inventori yang sangat penting dalam bisnis perhotelan yang kian kompetitif,” urai Heriyadi.

Sementara itu, peningkatan jumlah mitra bisnis Bhinneka dari sektor perhotelan juga sejalan dengan pertumbuhan penyerapan produk. Demi kebutuhan operasional bisnis, terjadi dongkrakan angka pemasaran produk-produk terkait. Mulai dari Server, komputer (Desktop PC, 2-in-1 PC, Mini PC, dan laptop), tablet yang menjadi perpanjangan peranti dalam melayani tamu, dan sebagainya.

“Sesuai dengan kebutuhan di masing-masing sektor, angka serapan untuk produk-produk terkait sangat signifikan. Dalam pengelolaan aset dan inventori, misalnya, kini semua bisa dikelola secara digital demi memudahkan divisi-divisi terkait di hotel. Semua tentunya berujung pada efisiensi pengelolaan, dan memaksimalkan roda usaha yang berjalan. Terkait hal ini, Bhinneka sangat bangga bisa menjadi bagian dari pembenahan profesionalisme rekan-rekan di bidang hospitality tersebut,” lanjutnya.

Telah diketahui bersama, kini tengah terjadi ledakan bisnis perhotelan di beberapa kota besar di Indonesia. Selain di Bali, yang sebagian besar Penghasilan Asli Daerahnya (PAD) disumbang oleh sektor tersebut, disusul pula Bandung, Yogyakarta, Lombok, beberapa kawasan di Sumatera, bahkan hingga ke Papua dengan Raja Ampatnya. Sehingga pengelolaan sistem terkait IT diharapkan bisa menggawangi pelaku bisnis dalam operasionalnya.
Ledakan bisnis perhotelan ini pula tercermin dari pertumbuhan jumlah klien B2B Bhinneka. Sepanjang 2017, mitra bisnis Bhinneka telah meningkat sebesar 70%.
 
The Nielsen Company dalam rilisnya: “Indonesia Macroeconomy & FMCG Update” akhir Oktober lalu, menyatakan konsumen Indonesia secara umum telah mengalami pergeseran perilaku dalam menentukan prioritas belanja. Salah satu poin utamanya adalah terkait keputusan atau prioritas dalam berbelanja.

Dalam hal mempergunakan uang yang dimiliki, konsumen kian terfokus pada tiga sektor: kebutuhan dasar keseharian (terutama pangan), kebutuhan masa depan (terutama pendidikan), serta kebutuhan berbasis pengalaman dan kesenangan (terutama gaya hidup dan rekreasi). Peningkatan rata-rata untuk ketiga sektor tersebut mencapai 12% dibanding tahun lalu.

Temuan ini sangat menarik, terlebih untuk sektor gaya hidup dan rekreasi. Sebab menunjukkan bahwa banyak konsumen di Indonesia bersedia untuk menahan keinginannya berbelanja di sektor lain, demi bisa melakukan perjalanan wisata maupun berlibur. Hal ini menjadi peluang prospektif untuk bisnis perhotelan dan pariwisata.(wn)