Ini perkembangan Grab 4 Indonesia

Menkominfo Rudiantara (tengah) bersama manajemen Grab (dok)

JAKARTA (IndoTelko)  – Grab mengumumkan komitmennya terhadap sejumlah target yang terangkum dalam master plan 2020 ‘Grab 4 Indonesia’.

Sejak Grab mengumumkan ‘Grab 4 Indonesia’ yang pertama kali pada tiga bulan lalu, Grab telah membuka pusat R&D di Jakarta dengan ratusan engineers, dan melakukan finalisasi integrasi atas Kudo, start-up O2O Indonesia.

Dengan berhasilnya pencapaian target-target signifikan ini hanya dalam waktu tiga bulan, Grab telah mengembangkan target-targetnya: melahirkan 5 juta wirausawahan mikro di Indonesia pada tahun 2018, dan meningkatkan jumlah tenaga kerja Indonesia dalam sektor teknologi menjadi ratusan orang hingga akhir tahun ini.

Menkominfo Rudiantara menjelaskan guna mewujudkan visi Indonesia ‘Digital Economy 2020’, masyarakat dan sektor swasta harus bekerja sama.

“Kolaborasi Grab dengan start-up lokal Kudo dan membangun pusat R&D di Jakarta sebagai upaya untuk mendorong kemajuan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia, merupakan contoh yang patut kita tiru. Pengembangan R&D di Jakarta oleh Grab merupakan contoh nyata bahwa tenaga engineer di Indonesia merupakan tenaga yang unggul dan dapat berperan untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di area teknologi informasi di Asia Tenggara,” katanya, kemarin.

Group CEO dan Co-founder, Grab Anthony Tan mengungkapkan perseroan menginvestasikan sejumlah uang ke dalam Grab 4 Indonesia. “Sebagai perusahaan teknologi global, tidak sebatas modal, kami juga memiliki tanggung jawab untuk berbagi keterampilan teknologi terdepan dan membentuk talenta engineering lokal yang mumpuni, yang kemudian akan menciptakan jutaan wirausahawan mikro,” katanya.

R&D Center  
Grab mengumumkan secara resmi pembukaan pusat R&D di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta. Pusat R&D Grab terbaru ini melengkapi jaringan pusat R&D global yang terletak di Bangalore, Beijing, Ho Chi Minh City, Seattle dan Singapura.

Para engineer Indonesia akan memiliki kesempatan untuk menciptakan inovasi-inovasi lokal bersama dengan para ahli teknologi yang merupakan alumni dari perusahaan-perusahaan seperti Amazon, Facebook dan Microsoft.

Pusat R&D Jakarta akan menampung lebih dari 200 engineer pada akhir 2017 dan mengembangkan lahan yang tengah ditempati Kudo untuk membangun komplek seluas 4.500 meter persegi.

Talenta teknologi di Jakarta akan menciptakan inovasi-inovasi terhadap pengalaman pengguna layanan Grab di Indonesia. Lingkup kerja mereka meliputi integrasi layanan mitra ke dalam aplikasi Grab, penciptaan fitur-fitur baru untuk GrabPay (solusi pembayaran mobile Grab), serta fitur-fitur untuk mitra pengemudi yang akan menjadikan proses pembayaran dan pemesanan melalui aplikasi semakin mudah.

Sebagai bagian dari Tahap I, Grab belum lama ini juga telah dengan sukses menyelesaikan proses integrasi Kudo, platform O2O (online to offline) terkemuka di Indonesia. Dengan terintegrasinya Kudo dan dibukanya pusat R&D, Grab kini berada di posisi yang tepat untuk memulai Tahap II dari rencana Grab 4 Indonesia.

Peluncuran Tahap 2  
Pertumbuhan yang kuat di Indonesia dan infrastruktur yang telah dibangun pada tahap I, telah memacu Grab untuk menetapkan misi baru yang ambisius tetapi dapat dicapai, yang dapat membawa lebih banyak keuntungan ekonomi digital bagi konsumen dan mitra pengemudi: melahirkan 5 juta wirausahawan mikro Indonesia pada tahun 2018, dan mengembangkan jumlah tenaga kerja Indonesia dalam bidang teknologi hingga beberapa ratus pada akhir tahun ini.

Salah satu faktor di balik misi baru Grab yang ambisius adalah fakta bahwa integrasi Kudo mulai membayar dividen. Tim engineering dari Grab dan Kudo telah menciptakan modul onboarding di aplikasi Kudo, dimana 400.000 agen resmi Kudo telah mulai menggunakan layanan mitra pengemudi dalam aplikasi Grab.

Hal ini tentu akan secara langsung mendukung ekspansi masal basis mitra pengemudi Grab di seluruh Indonesia. Selain itu, mitra pengemudi Grab juga akan memperoleh sumber pendapatan baru melalui aplikasi Kudo dengan menjadi agen dan menjual barang-barang secara online kepada konsumen.

“Bekerja sama dengan Grab tepat seperti yang kami harapkan sebagai pendiri start-up Indonesia. Kami telah bermitra dengan perusahaan yang memiliki semangat yang sama dalam membantu masyarakat Indonesia agar dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital melalui inovasi-inovasi yang dihadirkan di Indonesia. Berkat kemitraan ini pula, kami dapat tumbuh lebih cepat dan melihat dampak yang lebih besar dari apa yang kami lakukan, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Asia Tenggara,” jelas CEO dan Co-Founder, Kudo Albert Lucius.(ak)