TrueMoney ingin kebut jumlah agen

JAKARTA (IndoTelko) - PT Witami Tunai Mandiri (Witami) sebagai pemilik layanan uang elektronik TrueMoney ingin mengebut jumlah agen sebagai mitra di tahun 2017.

“TrueMoney akan terus berinovasi dalam menjalankan bisnisnya untuk menjadi layanan bisnis inklusif. Dengan layanan inklusif ini, TrueMoney berusaha memberikan layanan keuangan dengan biaya yang terjangkau untuk masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan bank melalui agen TrueMoney. Ha ini sesuai dengan pangsa pasar TrueMoney yang target utamanya adalah menyasar kepada masyarakat yang belum tersntuh oleh bank ataupun layanan keuangan,” kata Head of Marketing True Money  Wirawan belum lama  ini.

Dikatakannya, TrueMoney akan fokus dengan agen bisnis model dimana akan memperbanyak agen produktif di seluruh cabang TrueMoney di seluruh Indonesia. “Agen yang kami sasar adalah agent yang sesuai dengan target market TrueMoney seperti toko kelontong, warteg, warnet, dan lain-lain. Saat ini sudah lebih dari 11.000 agen TrueMoney yang tersebar di 11 area di seluruh Indonesia,” katanya.

Dari segi transaksi sejak TrueMoney yang hadir di Indonesia sejak 2015, mengalami peningkatan transaksi sebesar 70% ketimbang akhir tahun lalu, dengan rata-rata per hari di atas 30 ribu transaksi. Diharapkan diakhir tahun 2017 TrueMoney bisa memiliki 30 ribu agen.

Head of Product TrueMoney Calindra Rosario Laurence Da Cunha mengatakan dalam menghadapi ketatnya bisnis uang elektronik. TrueMoney berusaha menghadirkan inovasi-inovasi terbaru, baik dalam produk maupun dalam layanannya.

“Kedepannya TrueMoney akan bekerjasama dan bersinergi dengan pemain uang elektronik lain. Dimana TrueMoney menawarkan manfaat serupa bagi kompetitor yang bersedia bekerja sama. Misal, nantinya TrueMoney bisa mengisi saldo uang elektronik dan sebaliknya,” katanya.

Asal tahu saja, produk TrueMoney diantaranya adalah : Top Up (Pulsa semua operator dan Listrik), Pembayaran) (PLN Pasca Bayar, Telepon Telkom Pascabayar, internet, PDAM hingga BPJS Kesehatan),

Di bulan February 2017, Joedi Wisoeda mengundurkan diri sebagai Country Director TrueMoney dan digantikan Nussy Aryanto. (Baca: TrueMoney di Indonesia)

Layanan eMoney sendiri menjadi salah satu andalan untuk mendorong keuangan inklusif mencapai 75% di Indonesia

Kabarnya,  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) berencana mengintegrasikan Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) dengan Layanan Keuangan Digital (LKD). Penyatuan kedua layanan perbankan tersebut pada tingkatan keagenan dan produknya sehingga mempercepat inklusi keuangan nasional.

Bukan hanya mengkolaborasikan kedua agen program-program inklusi keuangan tersebut, tapi produk jasa keuangan yang dijajakannya harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, OJK dan BI harus bisa menyusun model bisnis yang tepat untuk para agen layanan keuangan tersebut.

Lebih dari itu, yang terpenting adalah meningkatkan pengawasan untuk menjamin keamanan Laku Pandai dan LKD.    

OJK sebelumnya menargetkan satu juta agen Laku Pandai hingga tahun 2020. Per Maret 2017, agen Laku Pandai mencapai sekitar 300 ribu yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan adanya integrasi   target satu juta agen juga akan digabungkan dengan agen dari program LKD.(id)