Grab bangun semangat wirausaha dengan GrabSchool

Business Development Lead Grab Bandung Jaka Wiradinata dalam program lokakarya GrabSchool.(dok)

BANDUNG (IndoTelko) – Meneruskan kesuksesan tahun sebelumnya, Grab, platform layanan pemesanan kendaraan dan pembayaran mobile terkemuka di Asia Tenggara, menghadirkan kembali program pelatihan satu hari, GrabSchool, bagi masyarakat Indonesia.

Bekerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB Foundation), program ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan putra-putri mitra pengemudi Grab.

Sebanyak 100 putra-putri mitra pengemudi Grab yang berusia 12 sampai 18 tahun ikut serta dalam program GrabSchool yang diadakan di Bandung, Jawa Barat.

Program yang bertema “Grab Your Chance: Merancang Usaha, Merancang Hidup”, memperkenalkan ide yang mendorong kewirausahaan pada usia dini guna meningkatkan kepercayaan diri mereka dan menunjukkan bahwa mereka dapat menjadi wirausahawan/wati sukses di masa depan. Program ini juga bertujuan untuk menunjukkan keuntungan dan kerugian memilih hidup sebagai seorang wirausaha dan cara membangun bisnis dari nol.

“GrabSchool adalah cara kami untuk berinvestasi pada masa depan putra-putri dari mitra pengemudi Grab. Kami percaya dengan memberikan peluang bagi mereka untuk membangun kepercayaan diri dan mengajarkan mereka pengetahuan teknis bagaimana membangun sebuah bisnis, mereka kelak dapat menjadi wirausahawan/wati yang sukses di masa depan,” tutur Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata dalam rilisnya, kemarin.

Menurutnya, Indonesia memiliki target untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020 dengan mengembangkan ekosistem startup yang suportif. GrabSchool membantu mencapai target tersebut dengan menanamkan benih semangat kewirausahaan kepada anak-anak mitra pengemudi sehingga saat waktunya tiba, mereka siap membangun bisnisnya dan memanfaatkan teknologi digital untuk mengatasi permasalahan masyarakat sekaligus menghasilkan keuntungan finansial.

Salah satu kegiatan dalam program ini mengajak para peserta memahami hal-hal dasar bagaimana membangun sebuah bisnis dari nol. Para peserta kemudian dibagi ke dalam 10 kelompok. Mereka diminta untuk membuat sebuah restoran, lengkap dengan menu dan harga produk, kemudian mempresentasikannya ke seluruh peserta dengan cara semenarik mungkin. Melalui simulasi ini, para peserta belajar cara merencanakan, menciptakan, dan menjual sebuah usaha.

Ilham, 16 tahun, salah satu peserta, mengatakan bahwa ia sangat senang mengikuti program GrabSchool karena memberikan kepercayaan diri bahwa ia mampu menjadi pengusaha handal di masa depan. "Melalui pelatihan ini, saya dapat memperdalam pengetahuan saya mengenai kewirausahaan. Kini, saya paham cara membuat bisnis, mulai dari pembuatan produk berkualitas hingga memastikan pendistribusiannya ke pelanggan," ungkapnya.

Peserta lainnya, Atthariq, 18 tahun, mengatakan setelah mengikuti GrabSchool, ia menjadi lebih memahami cara menjalankan sebuah usaha. "Sekarang kami termotivasi untuk menjadi seorang pengusaha ketika dewasa nanti," ungkapnya.

GrabSchool merupakan serangkaian program pelatihan satu hari yang dirancang untuk memberdayakan anak-anak dari para mitra pengemudi Grab yang bertujuan untuk menanamkan semangat kewirausahaan dan membentuk masa depan mereka di abad ke-21.

Program GrabSchool akan diadakan sebanyak tiga kali dalam tahun. Setelah pelatihan ini, pelatihan kedua akan menekankan pada tanggung jawab finansial dan hubungannya dengan kewirausahaan. Sementara, pelatihan ketiga akan fokus pada mengajarkan teknik manajemen bisnis kepada anak-anak.

Diluncurkan pada tahun 2015, GrabSchool merupakan program regional dan salah satu dari berbagai inisiatif yang berfokus pada pengembangan kualitas kehidupan mitra pengemudi Grab yang telah dijalankan di kawasan Asia Tenggara.

Program Elite Driver dan Biker juga telah diluncurkan di Indonesia pada tahun 2015 untuk mempromosikan dan memberikan penghargaan kepada para mitra pengemudi Grab yang telah memberikan kontribusi terbaiknya sesuai dengan standar pelayanan Grab. Hingga hari ini, hampir 700 putra-putri dari para mitra pengemudi telah berpartisipasi dalam GrabSchool di Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.(wn)