JAKARTA (IndoTelko) – Penyedia layanan ridesharing Uber dikabarkan mengalami kerugian US$ 800 juta pada kuartal III 2016.
Dilansir Bloomberg (19/12), kerugian yang dialami Uber tak termasuk dengan operasional di Tiongkok. Dalam kuartal kedua lalu, kabarnya Uber juga mengalami kerugian US$ 800 juta termasuk operasional di Tiongkok.
Di kuartal ketiga 2016, diperkirakan pendapatan bersih Uber mencapai US$ 1,7 miliar naik dibandingkan kuartal kedua 2016 sebesar US$ 1,1 miliar. Uber menargetkan bisa meraih pendapatan US$ 5,5 miliar di tahun 2016.
Uber belum lama ini mengumumkan menggandeng Express Group, salah satu penyedia jasa transportasi terbesar di Indonesia, untuk kolaborasi pada pilot program berupa integrasi ridesharing dan program pembiayaan kendaraan di Jakarta. (Baca: Uber dan Express)
Di Indonesia, Uber telah hadir di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali, dan Yogyakarta. Terakhir mengaspal di Kota Malang.(wn)