Rudiantara tegaskan konsisten soal BIP

Rudiantara(dok)

JAKARTA (IndoTelko) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan tak akan lari dari filosofi mengembangkan infrastruktur broadband, bisnis turunaan internet, dan penyiaran selama mengemban jabatan hingga 2019 mendatang.

“Pada 2015 saya ditanya mau ngapain. Saya selalu bilang Broadband, Internet, dan Penyiaran (BIP). Saya konsisten dengan itu,” tegasnya saat menghadiri Peringatan HUT IndoTelko.com ke 5 di Balai Kartini, Kamis (15/12/2016).

Menurutnya, Indonesia masih harus mengejar pembangunan infrastruktur dan konektivitas secara fisik agar broadband  menjangkau seluruh daerah di Indonesia demi meningkatkan posisi Indonesia dalam bidang infrastruktur TIK se-ASEAN.

Ditegaskannya,  pemerintah bersama-sama dengan para pemain dan juga stakeholders memiliki visi untuk meningkatkan posisi Indonesia ke peringkat ke-2  pada tahun 2019 dari posisi ke-4 sekarang.

Diungkapkannya, masih ada 114 ibukota daerah yang belum terhubung melalui broadband. Oleh karena itu, pemerintah mengambil kebijakan public-private partnership, atau kerjasama pemerintah dan badan usaha, termasuk operator untuk membangun broadband di daerah tersebut. Namun pembangunan infrastruktur untuk seluruh daerah tersebut tidak dibebankan sepenuhnya kepada operator telekomunikasi.

"Karena tidak ada kewajiban bagi operator untuk membangun backbone di semua daerah di Indonesia. Perusahaan telekomunikasi di Indonesia berhak memilih dan menentukan region yang mana yang mau mereka bangun,” kata Rudiantara.

Sementara untuk kawasan yang tidak terjangkau layanan dan tidak feasible secara bisnis bagi operator, akan dapat dibangun dengan kontribusi operatir melalui dana Universal Service Obligation (USO). Dengan Dana USO itu, pemerintah membangun infrastruktur di daerah-daerah tersebut, salah satunya melalui proyek Palapa Ring.

“Operator berkomitmen kepada pemerintah, di akhir tahun 2018 membangun 57 daerah yang belum terhubung melalui broadband tersebut. Dan 57 lainnya dibangun oleh pemerintah,” kata Rudiantara.

Sedangkan untuk bisnis turunan internet pemerintah akan fokus pada eCommerce, cyber security, dan  government. “Pemerintah serius kembangkan eCommerce. Saking seriusnya kita sampai bikin perta jalan  guna membentuk ekosistem dan struktur eCommerce di Indonesia. Peta jalan sangat penting karena perkembangan e-commerce di Indonesia saat ini sudah makin pesat, sehingga perlu pedoman agar pertumbuhannya semakin optimal," jelasnya.

Terakhir, berkaitan dengan penyiaran dinyatakannya akan terjadi digitalisasi. “Migrasi ke digital tak bisa dihindari di penyiaran.  Untuk penyiaran ini saya berfikir ada semacam Universal Service Obligation (USO) agar bisa tingkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak dari sektor ini. Masa sektor telekomunikasi  PNBP kurang lebih Rp 11 triliun, dari penyiaran hanya sekitar Rp 100 miliar,” tutupnya.(id)