JAKARTA (IndoTelko) - Opera Mediaworks mengumumkan pergantian nama perusahaan menjadi AdColony, dengan tujuan menyatukan brand, kinerja, dan bisnis penerbitan di bawah satu nama, sembari melanjutkan komitmen untuk memberikan pengalaman mobile advertising berkualitas yang dihasilkan dari kreativitas serta otomatisasi dan artificial intelligence (AI) berbasis ilmu data.
Perubahan nama efektif berlaku per Januari 2017, dan perusahaan akan tetap mandiri, dengan entitas perusahaan yang tercantum dalam Oslo Stock Exhchange sebagai Opera ASA.
“Saya senang dapat menyatukan bisnis periklanan di bawah brand AdColony secara global,” ujar CEO AdColony, Will Kassoy dalam rilisnya, Rabu (14/12).
AdColony adalah platform mobile video ad di bawah induk perusahaan Opera ASA, yang diakuisisi pada 2014. Setelah diakuisisi, AdColony tetap menjadi bagian integral serta pengendali pendapatan utama dari bisnis Opera Mediaworks.Penggunaan nama AdColony dan pelanjutan momentum serta reputasi merek di dalam ekosistem mobile terasa sangat natural.
Pergantian nama ini tidak akan mengubah layanan yang akan diterima oleh pelanggan dan mitra dari perusahaan. Mereka akan tetap mendapatkan produk dan layanan mobile ad terbaik dari AdColony. Meski bisnis AdColony sebelumnya lebih banyak bergerak di dalam iklan video di platform mobile, AdColony yang baru di 2017 akan mencakup semua area dari Opera MediaWorks dan bisnis AdColony, termasuk media-rich/display, streaming video, video Instant-Play™, dan seluruh teknologi dan format iklan yang tersebar di dalam marketplace milik AdColony yang telah terprogram.
Alasan utama dari perubahan nama menjadi AdColony juga disebabkan oleh proses akuisisi peramban milik Opera ASA oleh perusahaan konsorsium asal China. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, pembeli memegang seluruh hak nama dan brand “Opera”. Pada akhirnya proses akuisisi mengharuskan Opera ASA selaku induk perusahaan untuk mengubah nama “Opera Mediaworks.”
“Proses rebranding ini adalah kesempatan bagi kami untuk menegaskan siapa kami, apa yang kami lakukan, serta apa peran yang kami mainkan dalam industri ini. Positioning AdColony yang kuat di tengah teknologi seluler dan video yang terbaik di kelasnya akan meningkatkan kehadiran dan relevansi, sekaligus memperkokoh posisi kami di dalam industri mobile advertising,” ujar Managing Director for Asia, AdColony, Vikas Gulati.
Perusahaan akan terus memanfaatkan software development kit (SDK) yang saat ini masih menjadi yang terbaik di dunia, kedua setelah Google untuk kategori 1000 aplikasi terbaik di dunia. Beberapa aplikasi populer, yang AdColony sebut sebagai “Today’s Primetime” termasuk dalam deretan penerbit dengan pertumbuhan paling pesat.
Mobile First Insight (MFI) terbaru untuk Asia Pasifik menyatakan bahwa pengguna ponsel menghabiskan sekitar 46 menit setiap hari pada setiap penggunaan aplikasi populer, dengan lama rata-rata penggunaan per sesi lebih dari 9.6 menit; lebih lama dibandingkan dengan standar waktu penggunaan aplikasi lain.
Jejak SDK yang kuat juga memungkinkan AdColony mengakses sinyal data yang lebih kuat dibanding pemain lain untuk data dan penargetan yang lebih baik guna menciptakan hasil optimal bagi pengguna. AdColony terus berinvestasi ke dalam ilmu data dan pembelajaran mesin, dan salah satu inisiatif utama perusahaan pada 2016 adalah untuk menyatukan seluruh plartform teknologi mobile advertising yang diperoleh selama beberapa tahun belakang dan menjadikannya sebagai platform terintegrasi yang sangat kuat.
Selama beberapa bulan terakhir ini, perusahaan telah berinvestasi untuk merekrut ilmuwan terbaik dalam bidang teknologi dan data yang dapat bekerja untuk memperbaiki platform terpadu dengan nama Apollo yang akan diluncurkan dalam beberapa fase sepanjang tahun 2017.
Masih terkait dengan proses rebranding, AdColony juga berencana untuk meluncurkan situs baru yang lebih segar di 2017 dan merefleksikan penawaran terpadu dari platform mobile advertising global serta lini bisnis lainnya.(ak)