Layanan XL dan Indosat normal di Pidie Jaya

ilustrasi

JAKARTA (IndoTelko) - Layanan seluler milik XL Axiata dan Indosat Ooredoo (Indosat) berjalan normal di wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam pasca terjadinya gempa bumi pada Rabu pagi (7/12).

"Layanan XL di daerah tersebut dan Aceh pada umumnya tetap normal. Tidak ada kerusakan pada infrastruktur XL, baik BTS (Base Transceiver Station) maupun kantor Layanan XL Center di Banda Aceh. Sebanyak 2 BTS mati, karena listrik dari PLN padam. Di wilayah Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya XL memiliki total 33 BTS yang masih beroperasi dan tetap dapat digunakan oleh masyarakat," kata VP Corporate Communication XL Turina Farouk dalam pesan singkatnya, Rabu (7/12).

Ditambahkannya, XL terus memantau kondisi di lokasi bencana untuk memastikan layanan telekomunikasi dan Data tetap normal guna mendukung aktifitas masyarakat dan upaya tanggap darurat. Selain itu, XL juga menghimpun informasi untuk keperluan penyaluran bantuan kepada masyarakat.

Sementara Group Head Corp Communications Indosat Ooredoo Deva Rachman menyatakan perseroan tengah mempersiapkan bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak atas bencana alam ini untuk memastikan masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti semula.

"Untuk memastikan layanan komunikasi para pelanggan di daerah yang terdampak, Indosat Ooredoo terus melakukan evaluasi kondisi jaringan serta layanan lainnya. Secara umum layanan Indosat Ooredoo masih dapat digunakan masyarakat di wilayah terdampak secara normal, walaupun terdapat tujuh BTS yang terganggu disebabkan kendala pasokan listrik dari PLN pasca gempa. Tim teknis kami di lapangan terus berupaya untuk segera memulihkan pasokan listrik tersebut sesegera mungkin serta memantau kondisi jaringan secara keseluruhan untuk dapat tetap memberikan layanan telekomunikasi dengan baik dan lancar," kata Deva.

Sebelumnya, pada Rabu (7/12), wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi terjadi pukul 05. 03.36 WIB dengan kekuatan 6,5 skala richter. Pusat gempa bumi terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km.

Hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI). Seluruh wilayah ini diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa bumi berupa kerusakan ringan seperti retak dinding dan atap rumah bergeser. Ini sesuai laporan sementara dari zona gempabumi bahwa gempabumi ini memang menimbulkan kerusakan di berbagai tempat.

Hasil monitoring BMKG menunjukkan hingga pukul 5.30 WIB sudah terjadi gempa bumi susulan sebanyak 5 kali dengan kekuatan terbesar 4,8 skala richter.(ak)