Platform Indosat city care akan menjadi pesaing Telkom smart city nusantara

Herfini Haryono (tengah) dan Arya Damar (kanan) (dok)

BANDUNG (IndoTelko) - Mulai tingginya kesadaran pemerintah kota atau daerah terhadap teknologi digital menjadikan persaingan platform untuk kota cerdas (smart city) mulai ketat.

Jika sebelumnya dikenal platform Garuda Smart City dari ITB atau Smart City Nusantara dari Telkom. Indosat Ooredoo tak mau ketinggalan dengan memperkenalkan platform City Care. (Baca: Platform Smart City Nusantara)

Director & Chief Wholesale & Enterprise Officer, Herfini Haryono menjelaskan City Care merupakan platform Smart City yang memberikan kemudahan bagi pemerintah kota untuk mengembangkan dan mengintegrasikan berbagai aplikasi layanan kota dengan konsep open platform dan open data model.

Selain itu dengan adanya open community ini, pemerintah kota dapat mendorong partisipasi aktif para pengembang lokal atau putera daerah untuk membangun aplikasi kota dan mengintegrasikannya kedalam City Care dari Indosat Ooredoo dan Lintasarta (anak usaha Indosat Ooredoo).

“Indosat Ooredoo dan Lintasarta sebagai perusahaan leading digital telco di Indonesia melihat bahwa kebutuhan solusi Smart City tidak bisa hanya dipenuhi oleh satu pengembang saja,  oleh karena itu, kami menghadirkan sebuah platform yang bersifat open, yang dapat diaplikasikan dan dikembangkan secara bersama-sama dengan pengembang solusi yang lain. Dengan solusi ini, kami berharap percepatan implementasi dan pengembangan solusi Smart City yang berkesinambungan dapat terjadi,” katanya di Bandung, kemarin.

Ditegaskannya, Indosat Ooredoo dan Lintasarta terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan perwujudan Smart City diseluruh kota di Indonesia melalui solusi Internet of Things (IoT) serta IT Services  yang sesuai dengan komponen–komponen dalam pembangunan Smart City.  

Pada ajang Indonesia Smart City Forum yang digelar pada tanggal 2 - 3 September 2016 di Bandung, Indosat Ooredoo kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung implementasi dari Smart City. Diantaranya dengan menghadirkan aplikasi e-Government untuk memenuhi kebutuhan  pemerintahan kota dalam mengelola data dan informasi serta kebutuhan warga kota untuk transparansi proses layanan masyarakat (contoh status proses perijinan), dan aplikasi-aplikasi lainnya seperti Qlue, i-library, e-Tax, Bank Sampah dan e-budgeting.

President Director Lintasarta, Arya Damar menambahkan, platform Smart City ini memastikan aplikasi-aplikasi didalamnya dapat direplikasi dan dibagikan kepada pemerintah daerah lainnya, sehingga tidak perlu membuat aplikasi baru untuk setiap daerah. “Hal ini akan mendukung percepatan implementasi Smart City di berbagai daerah di seluruh Indonesia, sehingga dari berbagai smart city akan menjadi smart nation,” ujarnya.

Lintasarta juga memiliki solusi ICT terbaik lainnya dalam mendukung penerapan smart city diantaranya Intelligence Command Center (ICC)  dan Intelligence Video Analytics (IVA). ICC merupakan ruang kendali terpadu yang menampilkan informasi dari berbagai aplikasi di internal SKPD. serta masukan langsung dari masyarakat (melalui sosial media, call center, dan aplikasi tanggap darurat).

Sementara, solusi Intelligence Video Analytics (IVA) memaksimalkan infrastruktur IT daerah seperti CCTV untuk fungsi pengawasan serta penegakan hukum di lingkungan masyarakat melalui komponen intelligence computing. Solusi-solusi diatas dapat mendukung pemimpin daerah cepat dalam mengambil sebuah keputusan dalam rangka percepatan pembangunan daerah.

“Komitmen Indosat Ooredoo dan Lintasarta adalah untuk menjadi yang terdepan dalam memberikan solusi ICT bagi masyarakat Indonesia dalam mendapatkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Dengan implementasi Smart City yang kami tawarkan dapat mendukung terciptanya kota pintar yang memberikan layanan publik yang lebih cepat, transparan, berintegrasi, dan mendukung gaya hidup yang Go Digital,” tutup Herfini.

Asal tahu saja, hasil studi global terbaru dari F5 Networks yang berjudul “State of Application Delivery 2016” mengungkap bahwa organisasi pemerintahan merupakan sektor dengan tingkat belanjan Internet of Things (IoT) tertinggi jika dibanding dengan sektor industri lainnya dan dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. (Baca: Adopsi IoT)

Platform smart city nusantara dari Telkom kabarnya telah diadopsi lebih dari 200 kota di Indonesia. (Baca: Asosiasi APIC) Belum lama ini dideklarasikan Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC) yang menghimpun berbagai stakeholder baik dari industri, pemerintah, pendidikan, komunitas maupun masyarakat yang melibatkan kota-kota di Indonesia.(tp/dn)