ZTE tawarkan teknologi NFV dan IoT bagi operator

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – ZTE menawarkan solusi Network functions virtualization (NFV) dan Internet of Things  (IoT) untuk membantu operator–operator telekomunikasi dalam menjawab peluang di era digital  dan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi para pelanggan.

Menurut ZTE, tiga hal penting akan hadir sebagai cakupan dari peningkatan konsumsi mobile broadband.

Pertama, peningkatan konsumsi internet para individu secara mobile akan membuat pengguna internet mobile mengambil alih para pengguna tetap menjadi pengguna utama dari internet.

Kedua, peningkatan konsumsi intranet para perusahaan secara mobile akan membuat Bring Your Own Device (BYOD) menjadi popular seiring peningkatan skala pengembangan LTE.

Ketiga, berkembangnya komunikasi data dari person-to-person menjadi person-to-machine dan machine-to-machine akan meningkatkan jumlah koneksi jaringan menjadi 50 sampai 10 miliar, dan mobile Internet of Everything (IoT) akan menjadi kenyataan. Dalam proses peningkatan konsumsi mobile broadband, kemampuan untuk dapat menyediakan akses lengkap, jaringan elastis, dan layanan digital akan menjadi hal yang vital bagi para operator telekomunikasi.
 
“ZTE percaya bahwa kunci dari pengembangan jaringan telekomunikasi adalah mampu mengkonstruksikan lapisan jaringan secara horizontal, yang dapat mendukung kontrol yang terintegrasi dan manajemen yang selaras dengan memperkenalkan arsitektur Network Function Virtualization (NFV). Virtualisasi jaringan akan membuat jaringan yang dimiliki operator menjadi lebih cekatan, lebih terpercaya dan efisien,” kata Chief Architect dari ZTE CTO Group Mo Li melalui keterangan tertulisnya, kemarin.

NFV merupakan bentuk migrasi peralatan telekomunikasi dari platform berdedikasi yang sudah ada menjadi server Commercial Off-The-Shelf (COTS). Jaringan telekomunikasi pada umumnya menggunakan perangkat keras dalam jumlah banyak, seperti router data jaringan, perangkat core network, dan server berperforma tinggi.

Saat beberapa peralatan ini tidak berinteraksi dengan baik, hal ini akan menyebabkan penurunan signifikan dalam efisiensi performa, juga biaya konstruksi yang tinggi bagi para operator telekomunikasi.

Hasilnya, beberapa perangkat keras ini tidak dapat digunakan dalam beberapa pelayanan yang berbeda. Dengan demikian para operator membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengembangkan layanan yang baru. Lebih lagi, biaya operasional dan pemeliharaan akan meningkat dan menghamburkan energi dalam jumlah besar.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, jaringan dan platform layanan berbasis NFV dikembangkan. Platform cloud yang menggunakan teknologi NFV, perangkat keras umum dan teknologi virtualisasi untuk mendukung berbagai macam aplikasi.

Platform cloud berbasis NFV dapat menyediakan jaringan dan fungsi layanan tanpa bergantung pada perangkat keras yang dedicated. Ini memungkinkannya membantu dalam pembagian sumber daya yang lebih fleksibel dan dalam pengembangan dan penerapan layanan baru yang cepat. Teknologi ini juga membantu melakukan penerapan secara otomatis, pengukuran skala yang elastis ditambah isolasi kesalahan dan pemulihan yang berbasis real-time requirements.

Saat arsitektur NFV digunakan, jaringan telekomunikasi akan secara nyata meningkat dalam pengelolaan otomatis dan cekatan. “Jangka waktu penerapan untuk suatu peralatan telekomunikasi yang sebelumnya memakan waktu pengerjaan berbulan–bulan akan memakan waktu hanya dalam hitungan jam saja, juga waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas yang sebelumnya memakan waktu berminggu–minggu akan selesai hanya dalam hitungan menit. Manfaatnya bagi pelanggan, mereka dapat lebih cepat menikmati layanan baru dari operator telekomunikasi dan mereka akan merasakan pengalaman kualitas jaringan yang lebih stabil,” kata VP Head of Presales ZTE USA Tom Mao.

ZTE telah meneliti teknologi NFV sejak tahun 2012, dan sekarang telah menjadi pemimpin industri dalam ruang lingkup NFV. Selama bertahun–tahun, ZTE telah menciptakan langkah besar ke depan dalam mengembangkan solusi NFV dengan performa tinggi dan terpercaya, yang sesuai dengan kebutuhan bisnis telekomunikasi.

Dengan performa carrier-class, solusi NFV milik ZTE mendukung teknologi terbuka dan pemrograman aliran. Pada tahun 2015, ZTE ditunjuk sebagai kontraktur tunggal dalam menyediakan solusi E2E berbasis NFV untuk platform RCS milik China Mobile. Platform tersebut nantinya akan menjadi platform RCS berbasis NFV terbesar di dunia yang mendukung penerapan jaringan dan peningkatan kapasitas yang lebih elastis, aman, dan stabil.

Bagi Indonesia yang merupakan salah satu negara yang rawan bencana alam, NFV memiliki manfaat besar di mana para provider telekomunikasi tidak perlu mendatangkan back-up network dari luar apabila terjadi bencana karena selama jaringan tersedia, maka data dan aplikasinya masih tetap dapat diakses dari data center yang terletak di beberapa lokasi.

Selama tahun–tahun ke depan, level dari mobile traffic secara bertahap akan melebihi pesan suara/SMS dan akan menjadi sumber pendapatan utama bagi para operator telekomunikasi, membawa kinerja telekomunikasi memasuki tingkat pengembangan layanan digital. Dengan pengembangan jangka panjang pelanggan mulai dari rumah, pemerintahan, dan perusahaan akan meningkatkan proporsi pendapatan.

Sebagai tambahan, pemanfaatan Internet of Things (IoT) dalam berbagai industry akan meningkat dan membawa transformasi kepada operasional operator telekomunikasi. Strategi ZTE untuk para operator telekomunikasi dalam menciptakan suatu terobosan dalam pasar lintas industry adalah dengan meningkatkan standar dan membentuk platform pendukung layanan IoT dengan menggunakan jaringan yang telah ada sebagai platform utama.

Senior Director Marketing and Business Strategy untuk Global IoT Strategy ZTE Corporation Silvio H. Fernandez  menjelaskan bahwa kelebihan IoT milik ZTE terletak pada strategi yang didukung oleh 4 pilar. Pertama, bekerja pada standar dan tren pasar.

Kedua, memliki solusi end-to-end yang lengkap untuk para pelanggan, dengan membedakan algoritma-algoritma. Ketiga, memungkinkan penggunaan aplikasi canggih untuk bermacam-macam vertikal. Keempat, berkolaborasi dengan partner-partner dengan ekosistem global dalam menyediakan yang terbaik.

Sebagai contoh adalah ZTE Smart Street Lighting Solution, yang telah digunakan di Perancis. Dengan solusi yang dapat dikustomisasikan, ZTE membantu kota-kota untuk merenovasi fasilitas yang telah ada dan memungkinkan penggantian dari teknologi yang dahulu dengan teknologi baru yang lebih efisien dalam penggunaan energi.

Sejak tahun 2009, ZTE secara besar-besaran telah berinvestasi dalam IoT dan strategi M-ICT yang telah diusulkan pada tahun 2014 untuk berfokus pada industri informasi.

Saat ini ZTE telah meraih perkembangan cepat dalam industri IoT dan menjadi nomor satu di Patent Awards untuk IoT/M2M. ZTE memiliki beberapa implementasi IoT di Tiongkok, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin, dalam Smart Home, Smart Lighting, Energy Metering, Survelliance, Health, dan lainnya.(ak)