Trik terhindar dari situasi penyanderaan di dunia maya

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Terhubungkan secara digital telah menjadi sifat kedua bagi kebanyakan dari kita.

Kita memiliki akses ke informasi secara real time dan menjadi semakin tergantung  pada perangkat kita yang terhubungkan sehingga terasa sulit untuk meninggalkan rumah tanpa mereka. Tetapi kebanyakan dari kita tidak mengetahui jejak digital besar yang kita tinggalkan.

Anda mungkin lebih menyadari keberadaan online Anda, tetapi bagaimana dengan teman dekat dan keluarga Anda? Dengan menggunakan mesin pencari Google yang cepat dan mudah, siapa pun bisa memiliki akses ke foto-foto Anda, informasi tempat Anda bekerja, dan masih banyak lainnya. Bayangkan sejauh mana informasi yang dapat digali hacker!

Satu langkah lebih maju, bayangkan apa yang akan terjadi jika cyber attacker, atau dalam hal ini lebih dikenal dengan kelompok ransomware, menyimpan informasi tersebut. Tidak diragukan lagi hal ini dapat mengarah pada situasi tidak menguntungkan dan hampir berbahaya jika informasi tidak dapat dihapus tersebut, seperti catatan kesehatan pribadi, dijual di pasar gelap.

Mengenal ransomware
Ransomware adalah malware yang menyandera perangkat korban, termasuk komputer dan perangkat pintar  untuk mendapatkan uang tebusan. Ini dilakukan dengan membatasi akses dengan mengunci perangkat tersebut atau dengan mengenkripsi data pengguna. Kemudian malware menampilkan catatan tebusan, sering kali mengaku dari polisi atau personel dari lembaga penegak hukum lain.

Agar tampak seperti asli, ransomware bahkan dapat mengidentifikasi negara tempat Anda berada dan menampilkan catatan tebusan yang terlihat seperti dari kepolisian setempat.

Catatan tebusan mungkin mengklaim bahwa komputer telah digunakan untuk melihat situs, video, atau gambar ilegal dan akan mencoba untuk menakut-nakuti korban agar membayar dengan mengancam akan membawa mereka ke pengadilan. Korban seringkali malu untuk meminta bantuan karena catatan tebusan mungkin menyebutkan mereka melihat konten pornografi.

Mungkin mudah mengabaikan ransomware sebagai sesuatu yang tidak akan terjadi pada Anda, namun perlu diingat bahwa ransomware muncul dengan cepat sebagai salah satu ancaman internet paling berbahaya. Sebagai wilayah pusat, Indonesia menghadapi 14 serangan per hari dan berada di peringkat ke 13 di kawasan Asia Pasifik dalam hal ransomware berdasarkan destinasi.

Dalam 12 bulan terakhir, kelompok-kelompok ransomware besar semakin berani dan bisa mengirimkan malware mereka ke jutaan komputer. Karena jumlah infeksi yang meningkat, jumlah keluarga ransomware baru yang ditemukan setiap tahunnya mencapai peningkatan sebesar 100, tertinggi yang pernah ada, dan uang tebusan rata-rata yang diminta oleh penyandera meningkat ke US$679, dari US$294 pada akhir tahun 2015.

Pelaku kejahatan internet semakin pintar dalam melakukan pendekatan dan menyasar target yang lengah (seperti Anda dan saya) untuk meningkatkan tingkat keberhasilan mereka. Hari ini, 43% korban ransomware adalah karyawan perusahaan!

Ketika kelompok ransomware terus menyempurnakan taktik mereka, sekarang waktunya bagi kita untuk meningkatkan kesadaran terhadap ancaman dan mendidik pengguna akhir tentang cara untuk menghindari situasi penyanderaan di dunia maya.

Berikut ini ada Tip dari Symantec dan Norton untuk tetap terlindungi dari ransomware

Pada komputer Anda:
• Pastikan Anda menginstal software keamanan yang komprehensif, seperti Norton Security. Pelaku kejahatan akan mengambil keuntungan dari kerentanan yang ditemukan di software untuk menginstal malware, sehingga penting untuk menjaga sistem operasi dan software pada komputer Anda tetap up-to-date dengan menginstal patch dan update keamanan terbaru.

• Secara teratur back up file yang tersimpan di komputer Anda. Jika komputer Anda terinfeksi dengan ransomware, file Anda dapat dipulihkan setelah malware dihapus dari komputer.

Pada perangkat seluler Anda:
• Hindari mengunduh aplikasi dari situs asing dan hanya menginstal aplikasi dari sumber terpercaya.
• Buat back up dari semua yang ada di perangkat mobile Anda sehingga jika terinfeksi dan Anda tidak bisa mendapatkan akses ke file tersebut, Anda dapat memulihkannya dari back up.
• Menginstal aplikasi keamanan, seperti Norton Mobile Security, untuk melindungi perangkat dan data Anda adalah ide yang baik.(pg)