Cara Electronic City mengakali penurunan penjualan

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) - PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) mulai melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengakali terus menurunnya penjualan.

"Keadaan ekonomi makro Indonesia kurang mendukung sektor retail produk elektronik, pelemahan mata uang rupiah juga turut berperan," ujar Finance and Corporate Affairs Director Electronic City Made Agus Dwiyanto, kemarin.

Diungkapkannya, perusahaan harus menutup 4 gerai pada kuartal pertama 2016 yaitu, gerai yang terdapat di Mall Grage Cirebon, Mall Taman Raja Lombok, Mall Ponorogo, dan Mall Bekasi Junction.

Total gerai yang dimiliki Electronic City saat ini yakni 65 gerai dengan luas 65.031 meter persegi (m2). Jumlah lahan dan gerai ini menurun dari sebelumnya 68.005 m2 dan 69 gerai.

Electronic city hanya mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 403 miliar pada kuartal I 2016. Angka ini turun Rp 83 miliar dibandingkan periode sama di tahun 2015 yang mencapai Rp 486 miliar. Pada tutup buku tahun 2015, Electronic City juga mencatat penurunan pendapatan sebesar 20,04%.

Pada 2014, Elektronic City  meraih pendapatan sebesar Rp 2,27 triliun. Namun, pada 2015, pendapatannya turun menjadi Rp 1,78 triliun pada 2015. "Penurunan kinerja dikarenakan beberapa gerai tidak mencapai target penjualan, sehingga perseroan harus menanggung biaya operasi pada gerai yang dibuka," ujarnya.

Direktur Independen Electronic City Anita Angelina mengatakan manajeman akan melakukan analisa reguler secara berkala di masing-masing outlet, serta melakukan konsolidasi, terkait untuk melakukan efisiensi perusahaan. “Kami tetap usahakan ekspansi dengan membuka gerai-gerai baru yang memiliki potensi penjualan baik. Ekspansi kami rencanakan, tetap dengan memperhitungkan waktu dan kondisi yang tepat," katanya.

Investasi yang dibutuhkan untuk membuka gerai baru di mall butuh sekitar Rp. 4-5 juta per m2. Sedangkan untuk membuka toko baru (stand outlet) butuh dana sekitar Rp 8-9 juta per m2. Di luar biaya konstruksi, stand outlet bisa terhitung Rp. 6,5-7 juta per m2. Peritel barang elektronik ini akan menggunakan dana dari belanja modal tahun ini sebesar Rp 100 miliar untuk ekspansi.

Rencana semester kedua ini perseroanakan buka dua gerai di Jabodetabek, dan akan menutup satu gerai lagi pada semester II ini, yakni di Mall Sunset, Bali. Tak hanya itu, untuk efisiensi perusahaan membidik tanah untuk gudang di luar Jakarta, tepatnya di Citereup, Bogor, seluas kurang lebih 2 hektare (ha).(ak)