Indonesia Butuh Kesiapan Teknologi Hadapi Serangan Siber

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Indonesia membutuhkan kesiapan teknologi yang tangguh dalam menghadapi serangan siber.

Chief Marketing Officer Telkomtelstra Sri Safitri mengatakan Indonesia harus  mempersiapkan teknologi yang canggih, termasuk untuk cyber security dan infrastrukturnya untuk mendukung Asean Economic Security.

“Kalau dilihat dari data Akamai Technologi, Indonesia secara konsisten menjadi salah satu dari tiga negara asal cyber-attack terbesar selama beberapa tahun terakhir. Sehingga kebutuhan industri untuk memastikan keamanan infrastruktur Teknologi Informasinya menjadi sangat penting untuk dilakukan,” katanya belum lama ini.

Disarankannya, perusahaan tak ragu mengadopsi layanan managed solutions dari Telkomtelstra. “Kami  akan  memastikan kemanan data para pelanggan, khususnya dengan layanan managed cloud dan managed security,” katanya.

Menurutnya, Managed Security Services dari Telkomtelstra akan membantu perusahaan melindungi aset infrastruktur serta informasinya dari ancaman serangan, melalui pengawasan yang proaktif berbasis praktik dan prosedur keamanan yang terbaru. Infrastruktur data dilindungi oleh sistem keamanan berstandar internasional, sehingga perusahaan tidak perlu mencemaskan stabilitasnya yang dapat terancam dengan kebocoran datanya.

Sebelumnya, dari survei ESET Asia Pasifik tentang cyber savviness terhadap  1800 responden di enam negara Asia: India, Malaysia, Singapura, Hongkong, Thailand dan Indonesia terungkap 32% responden tidak memiliki pendidikan formal dibidang teknologi.

Sekitar 31% responden mempelajari keamanan cyber dengan cara belajar secara mandiri, dengan cara browsing, membaca dari sumber online, dan 13% diantaranya memperoleh informasi dari orang-orang sekitar seperti dari keluarga, dan dari teman atau kolega. Kemampuan cyber savviness seseorang berkorelasi secara positif dengan tingkat keamanan dirinya sendiri di dunia maya.  

Dalam survei ini terlihat pengguna internet di Indonesia   tergolong paling tidak khawatir dengan resiko online. Namun, pada sisi penerapan langkah keamanan cyber, Indonesia berada pada posisi yang tinggi, yaitu kedua setelah India. Padahal, keamanan cyber tidak hanya tentang software keamanan saja, tapi juga soal perilaku, disiplin dalam memperbaharui informasi, kewaspadaan, bahkan social engineering.(ak)