Spotify Resmi Masuk Indonesia

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) –  Pemain streaming musik asal Swedia, Spotify resmi masuk ke pasar Indonesia.

Pemilik 30 juta pengguna secara global ini akan bersaing dengan Guvera, MelOn, dan lainnya. (Baca juga: Kinerja MelOn)

“Indonesia menjadi negara keenam di Asia yang dimasuki Spotify. Kami menawarkan musik yang cepat, mudah, dan legal,” kata Direktur Spotify untuk Asia, Sunita Kaur, di Jakarta, Rabu (30/3).

Diungkapkannya, saat ini ada sekitar 30 juta koleksi musik Indonesia dan internasional di libarary Spotify.  Untuk musik Indonesia, pengguna juga dimanjakan dengan beragam “aliran” musik mulai dari Bali lounge hingga dangdut.

Para pengguna juga dapat menikmati fitur karaoke yang hadir khusus pada aplikasi Spotify versi desktop. Aplikasi ini juga sudah tersedia secara gratis di PlayStation Music untuk konsol PlayStation 4.

Bagi pengguna, terdapat dua pilihan untuk menikmati musik di Spotify, yakni free dan premium. Untuk free, pengguna hanya bisa menikmati musik lewat streaming. Sementara itu, untuk premium, pengguna harus berlangganan dengan biaya Rp49.990 per bulan.

Pengguna dapat memainkan musik di berbagai perangkat dengan kualitas high definition, mengunduh lagu, dan playlist di perangkat, serta bebas iklan.

Pembayaran Spotify premium dapat melalui kartu kredit, internet banking, Doku Wallet, serta jaringan Alfamart dan Lawson.

Gandeng Indosat

Bersamaan dengan itu, Spotify juga mengumumkan kerja sama dengan Indosat Ooredoo. Melalui kerja sama ini pelanggan paket IM3 Ooredoo Freedom Combo dapat paket khusus untuk menikmati musik di Spotify.

Hanya dengan Rp24.999 dan Rp34.999 pengguna paket tersebut dapat langsung menggunakan layanan Spotify Premium.

Semua pengguna paket Freedom Combo akan mendapatkan akses gratis penggunaan data Spotify, selain double quotadata dan unlimited voice & SMS calling.

Serta bagi pengguna layanan Matrix Super Plan akan mendapat akses gratis Spotify Premium sekaligus kuota data gratis.

"Kami ingin menghilangkan kekhawatiran pengguna tentang konsumsi data. Jadi, pelanggan Indosat dapat fokus mendengarkan musik tanpa khawatir kuota habis," ujar Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Alexender Rusli.

Sebelumnya, BGR melaporkan pendapatan dari layanan streaming musik mengalahkan download sepanajng 2015 di Amerika Serikat.

Pendapatan dari layanan berlangganan (seperti versi berbayar dari Spotify, TIDAL dan Apple Music), layanan streaming radio yang didistribusikan oleh SoundExchange (seperti Pandora, SiriusXM, dll), serta layanan streaming on demand telah menghasilkan US$2,4 miliar atau 34,3% dari keseluruhan pendapatan industri

Sementara untuk pengunduhan digital terhitung 34%. Sedangkan untuk penjualan rilisan fisik, seperti CD dan piringan hitam, hanya mengantongi 28%.

Akankah kondisi ini akan terjadi di Indonesia? (ak)