Deklarasikan ADEI, Sejuta Pelaku Usaha Kecil akan Goes Digital

Pelaku UMKM (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Gema Goes Digital terus membahana bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia.

Kali ini giliran sekumpulan para pelaku usaha, akademisi, praktisi, peneliti dan pelaku bidang digital di Indonesia mendeklarasikan berdirinya Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia atau ADEI.

ADEI memiliki visi untuk mempercepat pemanfaatan digital di semua sektor. Khususnya, membawa pelaku UKM Goes Digital dengan mengusung program Waroeng Digital. Saat ini jumlah anggota yang sudah tergabung baru mencapai 150 anggota.

Waroeng Digital merupakan kerjasama ADEI dengan UKM maupun para pedagang atau toko kelontong untuk memanfaatkan teknologi digital agar tetap survive dalam persaingan di era digital.

Tujuan membangun Waroeng Digital juga untuk membudayakan gaya hidup mobile, cashless dan online. Saat ini baru ada tahap microsite, natinya akan ada aplikasi  

“Tahun 2016 ini kita ingin membangun sejuta Waroeng Digital. Nanti akan diluncurkan pada Juni 2016,” ungkap CEO & Founder Digital Enterprise Indonesia sekaligus Ketua Umum ADEI, Bari Arijono, kemarin.

Dijelaskannya, ADEI akan berfungsi sebagai hub yang membantu para pelaku industri dan Pemerintah dalam berbagai aspek untuk mempercepat pemanfaatan teknologi digital, sehingga dapat berkontribusi dalam menciptakan digipreneur.

ADEI mulai digagas pada bulan Oktober 2015 oleh beberapa pelaku industri digital, antara lain Frans Budi Pranata (CFO Zalora Indonesia), Bari Arijono (CEO & Founder Digital Enterprise Indonesia), Handito Joewono (Chief Arrbey & KADIN), Bayu Prawira Hie (Founder IBC & KADIN), Prof. Roy Sembel (Dean IPMI Business School), Alfred Boediman (VP Samsung RIN), Herwinto Sutantyo (XL Digital Business Advisor), Joedi Wisoeda (Ascend Country Director), Michael Abimanyu (Chairman DEI), dan Wilson Partogi (CEO Ladova).

CFO Zalora sekaligus Ketua Dewan Pembina ADEI, Frans Budi Pranata, mengharapkan ADEI ikut  memajukan perekonomian Indonesia yang berbasis teknologi digital. “Kita ingin bantu pemerintah menumbuhkan ekonomi digital di Indonesia dan menyumbang GDP 2%-3%, khususnya sektor UMKM,” katanya.

Masuknya ADEI ke ranah UKM Goes Digital menjadikan persaingan makin keras saja. Sebelumnya XL Axiata dan Telkom sudah menabuh genderang perang dalam hal UKM Goes Digital. (Baca juga: Aksi operator di UKM)

Sejauh ini, baru Telkom yang sukses membawa sejuta UKM Goes Digital setelah jatuh bangun selama lima tahun. (Baca juga: Telkom bidik 3 juta UKM) Tahun ini operator pelat merah itu menargetkan ada tambahan tiga juta UKM Goes Digital.(id)