Telkom Permudah Pelanggan Batalkan Langganan Netflix

Dian Rachmawan (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memutuskan mempermudah pelanggan membatalkan langganan Netflix dengan membuka akses ke situs tersebut secara terbatas mulai 29 Januari 2016.

“Kami sedang persiapkan untuk membuka akses secara terbatas bagi pelanggan yang terlanjur sudah daftar agar bisa membatalkan langganan. Banyak pelanggan khawatir, kartu kreditnya sudah dimasukkan selama promosi dan nanti auto deduct oleh Netflix pasca masa promosi mereka selesai. Kita fasilitasi untuk pembatalan itu,” ungkap Direktur Consumer Telkom Dian Rachmawan kala berbincang dengan IndoTelko Jumat (29/1), pagi.

Ditegaskannya, walau membuka akses untuk pembatalan berlangganan, tetapi akses ke layanan streaming milik Netflix tetap tak bisa dilakukan semua pelanggan Telkom Grup (IndiHome, WiFi.id, dan Telkomsel).

“Kami tak cabut blokir streamingnya. Kita keras ke Netflix karena ini soal kedaulatan dan etika berbisnis di Indonesia. Tetapi kami tak mau pelanggan dirugikan, karena itu langkah ini diambil,” tukasnya.

Sebelumnya, CEO Telkom Group Alex J Sinaga menegaskan aksi memblokir layanan streaming milik Netflix karena ingin melindungi pelanggan karena banyak ditawarkan film-film yang belum disensor oleh Lembaga Sensor Film sesuai Undang-undang 33/2009 tentang Perfiliman.

"Kami Telkom Group proaaktif memblokir netflix sampai mereka memenuhi regulasi dan ketentuan lain yang berlaku di Indonesia," tegas Pria yang akrab disapa AJS itu. (Baca juga: Menkominfo dukung Telkom)

Telkom memutuskan memblokir layanan Netflix mulai tanggal 27 Januari 2016  jam 00.00 Wib. Pro dan kontra pun menyeruak di tengah masyarakat yang masih menikmati masa promosi layanan itu hingga 7 Februari 2016. (Baca juga: Telkom blokir Netflix)

Dukungan dari berbagai organisasi mengalir ke operator pelat merah itu, bahkan Menkominfo Rudiantara juga memberikan dukungan. (Baca juga: Telkom banjir dukungan)

Isu pemblokiran yang dilakukan Telkom berimbas kepada penurunan nilai saham Netflix di Amerika Serikat. Tercatat, saham dengan kode NFLX itu turun hingga 6,8% menjadi US$ 91,15 alias mengalami penurunan terendah semenjak ekspansi perusahaan dalam melebarkan bisnis di 130 negara dunia.

Sayangnya, ditengah upaya Telkom menegakkan panji-panji regulasi milik Indonesia, tak semua operator mengikuti langkah yang sama. (Baca juga: Operator tak bersatu lawan OTT)   

Padahal, bagi operator, khususnya penyelenggara fixed broadband yang menawarkan paket data unlimited, dalam posisi paling merana dengan kehadiran Netflix karena OTT ini haus bandwidth.  Soalnya, untuk streaming film HD tiap satu jam bisa menyedot kuota data hingga 3GB.

Di Singapura saja, Netflix bekerjasama dengan SingTel dan Starhub. Hal yang sama juga terjadi di Italia dengan Telecom Italia.(dn)