Indosat Ooredoo-XL Network Sharing, Ini Suara BRTI

Teknisi tengah memeriksa BTS (dok)

JAKARTA (IndoTelko)  – Indosat Ooredoo dan XL Axiata baru saja mengumumkan kerjasama jaringan (Network Sharing) untuk 4G LTE melalui skema  Multi Operator Radio Access Network (MORAN).

Kedua operator akan menggunakan jaringan LTE yang sama di beberapa kota seperti Banyumas, Surakarta, Batam, dan Banjarmasin dan berencana untuk memperluas kerjasama ini untuk beberapa kota lain guna mendukung agenda ekonomi digital di Indonesia.

Kedua perseroan melakukan aksi korporasi ini ditengah diajukannya revisi Peraturan Pemerintah (PP) No 53/2000 tentang Telekomunikasi oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Jika mengacu ke PP tersebut di Pasal 25 ayat (1) secara tegas menyatakan pemegang alokasi frekuensi radio tidak dapat mengalihkan alokasi frekuensi radio yang telah diperolehnya kepada pihak lain.

Sementara di ayat (2) pasal yang sama menyatakan Izin stasiun radio tidak dapat dialihakn kepada pihak lain kecuali ada persetujuan dari menteri.

Dalam praktiknya ada lima model network sharing, yakni CME Sharing, multi operator radio access network (MORAN), multi operator core network (MOCN), Roaming, dan mobile virtual network operator (MVNO).  

MORAN adalah operator bisa berbagi BTS, tapi tetap menggunakan spektrum masing-masing. Sedangkan MOCN adalah operator tidak hanya berbagi BTS, tapi juga spektrum dimanfaatkan secara bersama. (Baca juga: Lebih jauh Network Sharing)

Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) I Ketut Prihadi Kresna mengaku sudah melakukan klarifikasi langsung ke Indosat Ooredoo dan XL Axiata terkait aksi keduanya.

“Penjelasan Indosat mengenai RAN sharing-nya, frekuensi yang digunakan adalah alokasi masing-masing. Ini menjadi pelajaran dalam revisi regulasi nanti tentang batasan dari MORAN dan MOCN,” ungkapnya kepada IndoTelko, Kamis (21/1).

Diungkapkannya, saat ini revisi aturan untuk mengakomodasi network sharing dalam proses akhir revisinya. “Secara prinsip memang network sharing diizinkan sesuai peraturan saat ini, dan akan didetailkan dalam revisi aturan tadi. Sedangkan aturan  spectrum sharing masih didiskusikan materi perubahannya, dan tidak termasuk dalam revisi Peraturan Pemerintah (PP) yang saat ini sedang diproses.

Untungkan   
Sementara dari hasil riset Citi Group dalam laporan risetnya pada 19 Januari 2015 menyatakan kerjasama antara Indosat Ooredoo dan XL Axiata dapat mempercepat cakupan jaringan 4G LTE dan menghemat biaya ekspansi. Belanja modal dan biaya operasional bisa lebih rendah dengan kecilnya biaya sewa dan biaya pemeliharaan.

Riset Macquarie pada awal Desember 2015 juga mengakui aturan yang akan keluar tersebut menguntungkan Indosat dan XL karena tak perlu merogoh kantong terlalu dalam  untuk memperluas jaringan ke luar pulau Jawa yang selama ini didominasi oleh Telkomsel.

Analis Macquarie menyatakan dalam studi industri menunjukan bahwa biaya investasi ataupun biaya operasional bisa lebih rendah sekitar 20%-30% pada area yang menerapkan sharing infrastruktur aktif.

Jika dua pemain besar ini diuntungkan, bagaimana nasib penguasa pasar, Telkomsel? (baca juga: Telkomsel belum mau berbagi jaringan)

Kajian Citi Group menyatakan kedua operator tersebut  belum membahayakan posisi Telkomsel sebagai market leader karena pelanggan 4G LTE terhitung masih sedikit, yaitu diperkirakan di bawah 5% dari total pelanggan. Apalagi,  kualitas jaringan Telkomsel bisa lebih baik karena tidak berbagi infrastruktur.

Sementara dalam kajian Macquarie eksistensi Indosat dan XL yang kian kuat di luar Pulau Jawa  akan meningkatkan kompetisi, yang selama ini ini didominasi oleh Telkomsel.

Diprediksi Telkomsel masih dapat mempertahankan dominasinya di luar pulai Jawa untuk setidaknya 2-3 tahun karena pengalamannya sebagai first mover dan cakupan yang luas secara nasional.

“Dalam jangka panjang kami percaya bahwa ini akan menambah tekanan kompetitif untuk pangsa pasar Telkomsel," ujar analis Macquarie.

Jika dilihat dari sisi pelanggan yang direngkuh, Telkomsel memang lebih unggul. Anak usaha Telkom ini memiliki 153.3 juta pelanggan. Indosat 69 juta pelanggan, Tri Indonesia 51.2 juta pelanggan,  XL Axiata 40.8 juta pelanggan. Pemain lapis kedua seperti  Smartfren sebanyak 12.5 juta pelanggan, Bolt (2,4 juta pelanggan), dan Ceria 68,688 ribu pelanggan. (Baca juga: Pelanggan Seluler)

Sementara kalau bicara kinerja keuangan hingga kuartal ketiga 2015, (Baca juga: Kinerja Operator) Telkomsel masih juara dengan prestasi triple dobel digit growth.(dn)