Jepang Tawarkan Diversifikasi Rute Internet ke Asean

Rute Kabel Laut milik Telkom yang menghubungkan Indonesia-AS (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Jepang tengah menawarkan diversifikasi rute akses internet bagi negara-negara di Asia Tenggara (Asean) untuk masuk dalam Asean ICT Masterplan 2020.

“Jepang menawarkan jalur baru yang tak melulu hub di Singapura bagi negara-negara Asean. Nanti pada 2016 akan dibahas oleh Asean,” ungkap Menkominfo Rudiantara, kemarin.

Diungkapkannya, rute yang ditawarkan Jepang adalah dari negeri Matahari Terbit itu melalui Filipina, selanjutnya Indonesia, dan Singapura.

“Jadi nanti dari Filipina turun di satu titik di Pulau Sulawesi, nah setelah itu masuk jalur Palapa Ring yang dibangun. Telkom kan juga tengah bangun kabel laut Asia Tenggara-Amerika Serikat dengan titik keluarnya di Sulawesi, nanti kita lihat bisa disinergikan juga atau tidak,” paparnya.  

Dalam catatan, Telkom memang tengah  membangun koneksi kabel laut Asia Tenggara (South East Asia) – United States (Amerika Serikat/AS) (SEA-US).

Proyek senilai US$ 250 juta itu melibatkan tujuh perusahaan yakni  PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), Telkom USA (anakperusahaanTelin), Globe Telecom, GTI Telecom, RAM Telecom International (RTI), Teleguam Holdings (GTA) dan Hawaiian Telcom (HTEL). Vendor yang ditunjuk untuk pembangunan adalah NEC.

Proyek ini akan menyediakan tambahan kapasitas sebesar 20Tb/detik, menghubungkan Indonesia dan Filipina ke Amerika Serikat menggunakan teknologi 100G.

Infrastruktur ini  mempunyai panjang sekitar 15.000 KM yang membentang dari Indonesia ke Amerika Serikat. Kabel laut SEA US menghubungkan lima area dan teritori yaitu Manado (Indonesia), Davao (Philippines), Piti (Guam), Oahu (Hawaii, United States), dan Los Angeles (California, United States).

Pada November lalu, Telkom menggelar kabel bawah laut di Stasiun Pendaratan Kabel di Pantai Puak Dumai pada Kamis guna mendukung  rute Southeast Asia – Middle East – Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5).

Sistem kabel bawah laut SEA-ME-WE 5 membentang dari Asia Tenggara, Timur Tengah hingga Eropa dengan panjang kabel sekitar 20.000 km yang menghubungkan 15 negara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Myanmar, Bangladesh, Sri Lanka, Pakistan, UAE, Oman, Qatar, Djibouti, Saudi Arabia, Mesir, Turki, Italia, dan Perancis.

Saat ini di Indonesia, Telkom Group yang  memiliki infrastrutur kabel laut yang menghubungkan benua Eropa, Asia, dan  Amerika Serikat. (Baca juga: Telkom ingin Indonesia menjadi Global Hub)

Sedangkan Proyek Palapa Ring yang akan ditender oleh pemerintah lebih menyediakan infrasatruktur kabel optik di dalam negeri.

Proyek ini terbagi atas tiga paket yakni Paket Barat, Paket Tengah dan Paket Timur. (Baca juga: Rute Palapa Ring)

Pada paket Barat yang mencakup lima kabupaten/kota di Indonesia Barat dengan bentangan serat optik di laut sepanjang 1.122 Kilometer (KM) dan diestimasi menelan biaya sebesar US$40,39 juta.

Pada paket Tengah yang meliputi 17 kabupaten/kota di Indonesia bagian barat dengan bentangan serat optik di darat serta laut sepanjang 1.676 KM, diestimasi akan menelan dana US$47,08 juta.

Terakhir pada paket Timur yang meliputi 35 kabupaten/kota di wilayah timur sepanjang 5.681 KM di laut dan darat dengan perkiraan proyek US$143,18 juta.(id)