eCommerce Perang Harga, Elevenia Masih Buntung

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Kondisi industri eCommerce di Indonesia dianggap seperti era industri telekomunikasi di era awal tahun 2008 dimana perang harga terjadi antar sesama pemain.

“Saya lihat eCommerce sekarang seperti era Telco setelah biaya interkoneksi dipangkas dulu. Semua banting harga SMS dan suara, akhirnya perang harga. Di eCommerce persis sama, Anda lihat deh,” ungkap Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini, dalam temu media kemarin.

Diungkapkannya, XL melalui elevenia yang bermain di eCommerce merasakan kerasnya persaingan di pasar tersebut. “Selama Januari-Oktober 2015 transaksi belanja di Elevania sudah mencapai sekitar Rp1 triliun. Diproyeksikan sampai dengan akhir tahun 2015 menembus transaksi Rp1,3 triliun. Tapi, Anda jangan  tanya sudah untung atau belum, buntung iya," ujarnya.

Pasalnya, beban pemasaran sangat besar demi menarik pengunjung datang berbelanja ke elevenia. “Kita tak hanya belanja iklan, tetapi subsidi harga barang. Orang gak mau belanja online kalau tidak ada diskon,” katanya. (Baca juga: Strategi Elevenia)

Diprediksinya, dalam tiga hingga empat tahun kedepan perang harga terus berlanjut di dunia eCommerce nasional. “Kalau sudah begini bisa saja prediksi yang dibuat saat diluncurkan 2014 dimana dalam tiga tahun sudah BEP investasi meleset. Soalnya selama belum menemukan proporsi nilai yang tepat selain harga untuk menarik pelanggan, perang harga terus berlanjut,” keluhnya.

Chief Digital Service Officer XL Axiata Ongki Kurniawan menambahkan, fokus Elevenia sekarang mencari merchant berkualitas. (Baca juga: Transaksi Elevenia)

“Kemarin sudah kerjasama dengan Tiket.com. Kita akan cari mitra-mitranya dari brand terkenal untuk memperkuat Elevenia. Ini bisnis Internet, Amazon saja operasi puluhan tahun baru kemarin untungnya. Game plan memang begitu,” pungkasnya.(dn)