OTT Lokal Belum Dapatkan Dukungan Kongkrit

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Pemain Over The Top (OTT) lokal ternyata belum mendapatkan dukungan kongkrit dari pemerintah dan operator untuk mengembangkan aplikasinya ke pasar.

“Bicara dukungan kongkrit kita belum merasakan. Bahkan untuk didorong aplikasi digunakan saja tidak ada. Selama ini yang kami rasakan OTT global itu mendapat karpet merah, tidak hanya dipromosikan, bahkan sampai gratis akses internet untuknya oleh operator,” ungkap CEO dan Founder Catfiz Mochammad Arfan kala menghadiri diskusi di Golden Ring Award, kemarin.

Ditegaskannya, OTT lokal tak butuh dimanja dengan dipromosikan, tetapi butuh layanan digunakan dan di-endorse oleh petinggi di negara ini.

“Dulu BBM (BlackBerry Messenger) sampai didorong digunakan oleh satu instansi untuk komunikasi pegawainya. Kita butuh yang seperti itu,” katanya.

Sementara Menkominfo Rudiantara menegaskan memberikan dukungan bagi OTT lokal untuk berkembang tetapi tak tahu secara detail yang akan dilaksanakan.

“Saya sudah minta melalui Asosiasi penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) sejak beberapa bulan lalu untuk membantu OTT lokal. Hanya saja saat ini formulanya seperti apa saya belum tahu. Tanya ATSI deh,” jelasnya.

Diingatkannya,  dalam mendukung OTT lokal  jangan sampai muncul sikap chauvinisme. OTT lokal juga harus mengukur diri dan terus mengembangkan kemampuan dan keahliannya dalam menghadirkan aplikasi. (Baca juga: Basa-basi membesarkan OTT lokal)

“Kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan OTT global dalam aplikasinya harus bisa juga dihadirkan oleh OTT lokal biar  bisa bersaing,” sarannya.

Sebelumnya, Komite Independen Telekomunikasi dan Penyiaran Indonesia (KITPI) mengungkap sekitar 60% pangsa pasar konten di Indonesia dikuasai asing dengan rata-rata kepemilikan di atas 60%.(tp)