JAKARTA (IndoTelko) – Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini membagi suka dukanya selama 19 tahun berkarir di industri telekomunikasi nasional.
“Saya sudah memulai karir bersama XL sejak lama dan mengikuti semua perubahan di perusahaan ini. Sudah juga tour of duty ke Axiata. Saya melihat kalau di Indonesia itu ada banyak tantangan di industri Telco (Telekomunikasi), tetapi tiga yang utama,” kata Wanita yang akrab disapa DS itu dalam temu media, kemarin.
Diungkapkannya, tantangan pertama adalah industri dan teknologi berubah terlalu cepat sehingga operator kesulitan mengoptimalkan investasi sesuai kebutuhan pelanggan.
“Di Telco ini teknologi menjadi pendorong perubahan. 2G ke 3G, terus 4G. Besok 5G. kami banyak mendapat pelajaran di 2010 dan 2011 kala investasi besar-besaran di 3G, ternyata itu malah menimbulkan belanja modal melompat besar, tetapi teknologi shifting ke 4G,” ulasnya.
Tantangan kedua adalah kondisi geografis di Indonesia yang tersebar banyak pulau sehingga membutuhkan investasi besar membangun jaringan.
“Harapannya pemerintah membantu di daerah yang sulit akses itu dengan skema menguntungkan,” katanya.
Terakhir, masalah sumber daya manusia. “Sekarang ini sudah tak bisa dibedakan antara Telco dan Teknologi Informasi. Sementara di kuliah itu saya lihat kurikulum masih seperti era dulu. Ini agak susah bagi perusahaan yang menjadi Digital Company,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, sebagai perseroan XL selau fokus dalam sustainability framework dengan memperhatikan empat P yakni People, Planet, Profit, dan Process. “Kita juga sedang transformasi dan belum tuntas. Mohon doanya,” tutupnya.(dn)