Pemain Digital Berpotensi Mengubah Model Bisnis Remitansi

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Perusahaan remitansi seperti Western Union, MoneyGram, dan Ria, sepertinya tak bisa menganggap enteng kedatangan pemain berbasis digital di bisnis pengiriman uang.

Dalam laporan Business Insider (12/9), ketiga perusahaan remitansi ini telah menguasai bisnis pengiriman uang secara global. Kekuatan yang dimiliki perusahaan remitansi ini terletak pada outlet retail yang diperkirakan 1,1 juta di 200 negara.

Dalam kajian yang dilakukan Business Insider terlihat pertumbuhan tahunan bisnis remitansi di global untuk periode 2012 hingga 2017 mencapai 3,75%. Pada 2012 nilai bisnisnya diperkirakan sekitar US$ 510 miliar dan di 2017 bisa mencapai US$ 600 miliar.

Pada 2014, negara seperti Amerika Serikat paling banyak melakukan remitansi sekitar US$ 131 juta, diikuti Arab Saudi (US$ 45 juta), dan United Emirates Arab (US$ 29 juta). Tiga negara ini lumayan besar nilai remitansinya tak bisa dilepaskan dari jumlah imigran yang banyak. Sementara India salah satu negara yang banyak menerima kiriman uang yakni sekitar 12%. Total ada sekitar US$ 583 miliar uang yang dilayani bisnis remitansi secara global.

Business Insider memprediksi masuknya pemain berbasis digital bisa mengubah model bisnis karena berani menawarkan fee yang rendah untuk biaya pengiriman.

Bagi pengguna, isu fee ini menjadi hal yang utama karena fee yang rendah tentu lebih menyenangkan. Pemain digital bisa menawarkan fee lebih rendah karena memiliki biaya operasional yang lebih kecil dari pemain lama. Apalagi, dengan kekuatan aplikasi, pemain digital bisa memotong jalur antara agen pengiriman.

Saat ini bisnis remitansi masih dikuasai perbankan dan money-transfer operator (MTO) seperti Western Union dan MoneyGram. Namun, dengan sejumlah keunggulan dari pemain digital dan adopsi smartphone yang tinggi, akankah peta berubah nantinya?(id)