Pemain eCommerce Lebih Agresif dari Peritel Selama Ramadan

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Pemain eCommerce ternyata lebih agresif beriklan di media televisi selama Ramadan ketimbang peritel tradisional.

Data Adstensity, sebuah modul platform riset digital yang dikembangkan PT Sigi Kaca Pariwara, mengungkapkan, dari 24 produk yang melakukan spending, total belanja iklan industri ritel mencapai Rp170,424 milliar.

Artinya bahwa belanja iklan rata-rata masing-masing produk menembus angka Rp 17,555 miliar selama Ramadan berlangsung. Angka ini relatif tinggi dibanding bulan Mei lalu yang hanya mencapai 148,661 milliar.

Hal yang menarik dicatat dalam industri ritel adalah persaingan  antara eCommerce dan ritel offline. Bila ditotal belanja kotor eCommerce (OLX, Tokopedia, Bibli, Bukalapak, Elevenia,  Lazada, dan blanja.com) di pasar iklan televisi mencapai Rp 291,537 milliar. Sementara ritel-ritel offline (Matahari, Carrefour, Giant, Alfa Mart) belanja iklannya lebih rendah yakni Rp 41,155 milliar.

“Angka ini  mengindikasikan industri eCommerce memang sedang bertumbuh,” kata Direktur Sigi Kaca Pariwara A Sapto Anggoro dalam rilisnya, 19 Juli 2015.

Tak hanya itu, salah satu pemain eCommerce yang bergerak di Online Travel Agent (OTA), Traveloka, berhasil menduduki posisi kedua terbesar belanja iklannya selama Ramadan.

Bisnis penyedia jasa layanan hotel dan transportasi ini belanja iklannya meroket  selama Ramadan, menembus Rp 156,017 milliar. Padahal pada periode dua minggu sebelum Ramadan belanja iklan Traveloka hanya mencapai Rp 17,011 milliar.

“Uniknya total belanja iklan industri tour & travel selama Ramadan hanya mencapai Rp 163,224 milliar. Hal ini berarti bahwa 95% belanja iklan industri tour & travel disumbang oleh Traveloka,” katanya.

Total Belanja
Selama Ramadan berlangsung (18 Juni-16 Juli 2015) belanja kotor iklan di 13 televisi nasional naik menjadi Rp 7,039 triliun dibanding dua minggu sebelumnya. Sedangkan dua minggu menjelang Ramadan, belanja iklan di 13 televisi nasional mencapai Rp 3,030 triliun.

Dari angka itu, tiga stasiun tv yang mendapatkan kue iklan terbesar antara lain, RCTI Rp 1,049 triliun, SCTV memperoleh Rp 907,6 milliar, dan MNCTV kebagian Rp 885,220 milliar. Sedangkan TVRI paling rendah dengan angka Rp 4,818 miliar.

Dilihat dari sisi grup media,  Group MNC (RCTI, GlobalTV dan MNCTV) memperoleh 2,503 triliun. Grup Emtek (Indosiar dan SCTV) mendapatkan Rp 1,752 triliun. Group Trans Corp (TransTV dan Trans 7) Rp 1,126 triliun, Viva Group (TV One dan ANTV) kebagian Rp 1,039 trilliun.

Dari sisi industrial, selama Ramadan ada tiga sektor industri yang belanja iklannya tertinggi. Industri minuman tercatat sebagai pembelanja iklan terbesar dengan angka mencapai Rp 1,779 triliun. Di posisi kedua industri personal care dengan total belanja iklan Rp1,176 triliun dan industri industri makanan olahan mencapai Rp 585,273 milliar.

Angka di atas diperoleh Adstensity berdasarkan rekaman semua iklan TVC di 13 stasiun tv nasional yakni RCTI, SCTV, Indosiar, MNC TV, TransTV, Trans7, Global TV, MetroTV, TVOne, ANTV, KompasTV, Net TV, dan TVRI.

Adstensity mencatat volume iklan dan harga iklan sesuai dengan data yang dipublikasikan (publish rate), sehingga nilai yang tercatat adalah nilai bruto.(ak)