Beri Kesempatan 4G Berkembang

Seremoni peluncuran 4G (dok)

Pada Senin (6/7) lalu empat operator GSM akhirnya merilis layanan 4G berbasis Frequency Division Duplexing Long Term Evolution (FDD-LTE) di frekuensi 1.800 MHz.

Empat operator itu adalah Telkomsel, Indosat, XL Axiata, dan Hutchison 3 Indonesia (Tri). Telkomsel merilis layanan di Makassar, XL di Lombok, Indosat di Balikpapan, dan Tri di Banjarmasin.

Langkah empat operator ini juga diikuti oleh PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang menggelar 4G FDD-LTE di frekuensi 850 MHz di Batam.

Aksi ini bisa dikatakan secara resmi industri seluler Indonesia mulai masuk babak baru karena ke depan tidak ada lagi pembedaan teknologi. Semua ujungnya adalah LTE. Model bisnis pun berubah dari circuit switch ke IP Switch dimana yang dihitung bit per byte.

Layanan 4G muncul kala operator dalam kondisi penurunan margin Earning Before Interest Tax Depreciation (EBITDA) yakni di kisaran 45% berbanding terbalik dengan lima tahun  lalu yang masih di kisaran 50%.

Dampak dari layanan ini pun belum akan dirasakan operator pada tahun ini atau 2016 mendatang. Pasalnya, untuk daerah gemuk seperti Jakarta baru selesai penataan ulang frekuensi pada November 2015.

Di tengah maraknya rencana komersialisasi 4G di Indonesia, di belahan dunia lain tengah disiapkan layanan 5G. Kabarnya, 5G lebih efisien dari 4G karena satu pita frekuensi dapat digunakan oleh bebearapa layanan selain kecepatannya yang lebih joss ketimbang 3G atau 4G.

Negara seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan Tiongkok telah memberikan sinyal akan menggelar secara komersial terbatas teknologi 5G pada 2020. Korea Selatan lebih maju, pada 2018 akan menggelar 5G.

Indonesia? Rasanya lebih baik dari sekarang Menkominfo Rudiantara mengeluarkan sinyal tegas memberikan kesempatan bagi 4G untuk berkembang ke pasar global dan mulai merintis ekosistem 5G agar negara ini tak ketinggalan dalam inovasi.

Jika sinyal roadmap teknologi tidak dikeluarkan Rudiantara, jangan kaget pada 2016 mendatang vendor global akan mulai memberikan dongeng tentang 5G ke Indonesia dan negeri ini kembali hanya menjadi pasar dari inovasi asing.

@IndoTelko