Melantai di Bursa, Saham Anabatic Kinclong

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Saham milik PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) menunjukkan performa yang lumayan kinclong di hari pertama tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu (8/7).

Saham dengan kode ATIC ini dibuka Rp 700 per saham. Hingga pukul 11.25 WIB, saham perusahaan teknologi informasi (TI) ini ada di posisi Rp 760 per saham atau naik 8,75%.

Perseroan mencatatkan sebanyak 1,87 miliar saham. Saham itu terdiri dari saham perusahaan sebanyak 1,5 miliar dan saham yang ditawarkan ke publik sebanyak 375 juta saham atau 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Jumlah permintaan atas saham perdana ATIC sekitar satu kali lebih besar dari jumlah saham yang ditawarkan. Jumlah saham yang terserap mencapai 399,61 juta saham. Nominal itu dibawah target awal yakni melepas 642,85 juta saham atau 30% saham ke publik untuk mengincar dana mengincar sekitar Rp 417,8 miliar hingga Rp 514,2 miliar. (Baca juga: Bidikan IPO Anabatic)

Perseroan hanya meraup dana segar sebesar Rp 262,5 miliar dari aksi korporasi ini. Mayoritas dana atau sebesar 50% dana IPO digunakan untuk pengembangan produk. Sebesar 30% untuk pembayaran utang, dan sisanya dialokasikan untuk modal kerja. PT Bahana Securities bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi.

Ekspansi
Direktur  Anabatic Adriansyah Adnan mengungkapkan perseroan akan melakukan ekspansi dengan akuisisi perusahaan di kawasan regional dan domestik.

“Kita tengah jajaki dua perusahaan untuk diakuisisi, salah satunya perusahaan TI asal Malaysia. Kami harapkan, September ini  sudah bisa closed," ungkapnya, kemarin.

Ditambahkannya, perseroan juga akan menggarap proyek di Timur Tengah yakni di Dubai. Rencananya, perseroan bekerjasama dengan salah satu bank di sana untuk menggarap proyek teknologi bergerak (mobile). Saat ini Anabatic memiliki kantor di sejumlah negara, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, dan India.

Direktur Independen Anabatic Felix Purwadi Mulia menargetkan pendapatan tahun ini naik sebesar 22%-23%. Sepanjang tahun 2014, pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 2,57 triliun.

Jika dibandingkan tahun sebelumnya, pendapatan perusahaan di tahun lalu hanya naik sekitar 4% secara year-on-year (yoy). Artinya, tahun ini pendapatan diproyeksikan bisa menyentuh angka Rp 3,13 triliun-Rp 3,16 triliun.

Sedangkan laba bersih, tahun ini juga diharapkan bisa meningkat sekitar 23% atau Rp 99,63 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 81 miliar.

Sepanjang kuartal I 2015, laba bersih dibukuka sekitar Rp 14 miliar hingga Rp 15 miliar atau turun 30% dibandingkan periode sama tahun lalu karena tekanan nilai tukar rupiah.

Sementara penjualan perusahaan masih mengalami pertumbuhan sebesar 27% menjadi Rp 700 miliar. Sebagian besar penjualan masih ditopang oleh bisnis business process outsourcing and value added distribution yakni mencapai 60%, selebihnya bersumber dari penjualan Mission Critical System Integration dan IT services Outsourcing.  

Tahun ini, anabatic menganggarkan belanja modal sekitar Rp 250 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha seperti pembangunan data center di Serpong seluas 1500 meter persegi.(wn)