Founder Adskom Italo Gani dan Daniel Armanto (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Startup periklanan digital asal Indonesia yang menyediakan platform programmatic advertising, Adskom, mengumumkan telah mendapatkan investasi seri A yang tidak disebutkan jumlahnya.
Ronde investasi ini dipimpin oleh Geniee asal Jepang, dengan partisipasi dari dua perusahaan modal ventura yakni Convergence Ventures dari Indonesia dan East Ventures yang sebelumnya juga sudah pernah menyuntikkan dana ke startup ini.
Dana segar ini akan dimanfaatkan perseroan untuk meningkatkan pendapatan sebesar 300% hingga 500%, dan untuk rencana ekspansinya ke Malaysia dan Thailand. Perusahaan juga akan memperluas layanan programmatic advertising untuk platform mobile dan video.
“Ini merupakan investasi pertama kami di Asia Tenggara. Kami akan terus bekerjasama dengan Adskom melalui peningkatan transaksi bisnis secara langsung serta saling berbagi pengetahuan,” ujar Executive Director Geniee Akifusa Kanda dalam rilisnya, Rabu (8/7).
Co-founder dan CEO Adskom Italo Gani mengungkapkan bahwa firmanya sudah menjalin hubungan kerjasama dengan Geniee sebelum investasi ini.
“Kedua perusahaan telah melakukan banyak sekali kerjasama dan kita juga memiliki tujuan yang sama yakni menggunakan teknologi periklanan tercanggih untuk memaksimalkan pendapatan pelanggan kita,” jelas Italo.
Pasar iklan digital di Asia Tenggara sangatlah besar, dan terus bertumbuh sebesar dua angka setiap tahunnya. Para analis memperkirakan besarnya anggaran periklanan digital di Asia Tenggara ialah US$915 juta (Rp 12,2 triliun) di tahun 2014, tidak termasuk Filipina.
Di Indonesia saja, jumlah anggaran periklanan digital tahun 2015 diperkirakan bisa melebihi angka US$800 juta (Rp 10,6 triliun), naik 80% dibandingkan anggaran tahun 2014 sebesar US$460 juta (Rp 6,1 triliun), berdasarkan riset dari eMarketer.
Dari angka itu, US$130 juta (Rp 1,7 triliun) akan dihabiskan untuk iklan di perangkat mobile, naik 200% dari anggaran tahun lalu sebesar US$40 juta (Rp 533 miliar).
Pasar di Indonesia akan terus bertumbuh stabil hingga tahun 2019, dimana pada saat itu total pasar iklan di Indonesia (termasuk iklan di media tradisional) akan melompat hingga US$19,58 miliar (Rp 260,7 triliun). Di saat itu, anggaran belanja iklan digital dan mobile akan berkisar di angka US$7,6 miliar (Rp 101,2 triliun).
Di bisnis teknologi periklanan, Data Management Platform (DMP), Supply Side Platform (SSP), dan Agency Trading Desk merupakan istilah penting.
DMP merupakan sistem software untuk mengumpulkan, menyortir, dan menyimpan informasi. Lalu, software-nya akan menyajikan informasi tersebut dalam format yang berguna agar publisher dan bisnis lainnya bisa membuat keputusan terbaik saat memilih lokasi beriklan.
SSP merupakan solusi teknologi yang digunakan oleh publisher untuk membuat proses penjualan iklannya otomatis. Agency Trading Desk memberikan layanan real-time bidding dan ad exchange. Produk ini ditujukan untuk membantu perusahaan membeli iklan online, serta membantu pengiklan digital mengoptimalkan pengeluaran mereka.
Manajemen data yang solid dan platform teknologi yang kuat merupakan kunci kesuksesan di industri periklanan online.
Adskom merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang membangun produk DMP sendiri bernama VASA. Dengan itu, marketer, publisher, dan bisnis lainnya dapat mengoptimalkan pengeluaran iklan mereka dengan menargetkan pengguna spesifik dengan iklan yang tepat, di waktu yang tepat, dan di tempat yang tepat.
Selain itu, Adskom juga menyediakan solusi lengkap untuk kampanye iklan digital di Asia Tenggara melalui produk SSP bernama AXON dan produk Agency Trading Desk bernama ACTIO.
“Kami terus berusaha meningkatkan kepemimpinan kami di ranah programmatic advertising di Asia Tenggara melalui kerjasama dengan banyak mitra data dalam pengelolaan data pengguna. Kami merupakan satu-satunya pemain lokal yang memiliki teknologi dan tim yang dapat mendukung operasi Big Data,” tambah, Co-founder dan CTO ADSKOM Daniel Armanto.
Saat ini Adskom mengelola 150 juta data pengguna unik untuk pasar Indonesia. Sebagai pemimpin di inventori publisher premium di Indonesia, tim Adskom sudah terintegrasi dengan lebih dari 200 mitra supply, data, dan demand. Adskom beroperasi di tiga negara yakni Indonesia, Singapura, dan Amerika Serikat.
Sebelumnya, (Baca juga: Adskom mendapat suntikan dana) Adskom telah meraih sejumlah investasi tingkat awal dari Rebright Partners, Digital Garage, dan Beenos Plaza asal Jepang, serta dari Skystar Capital yang berbasis di Indonesia.(wn)