Laku Pandai Bisa Dongkrak Nasabah Bank

Ilustrasi (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) –  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan mulai gencarnya perbankan melansir Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) atau branchless banking diharapkan bisa mendongkrak nasabah yang tersentuh layanan bank.

“Kalau tahun ini ada sekitar 300 ribu agen laku pandai dari 11 bank dimana satu agen bisa menarik 20 nasabah, secara konservatif ada 6 juta nasabah baru dilayani perbankan,” ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, belum lama ini.

Deputi Dewan Komisioner Bidang Perbankan OJK Irwan Lubis mengungkapkan, saat ini ada sebelas bank yang telah  memasukkan Laku Pandai dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun ini.

Bank tersebut antara lain Bank Permata, CIMB Niaga, Sinarmas, BII Maybank, Bank Bukopin dan Bank Jabar Banten (BJB).

Rencananya, OJK bakal mengevaluasi pelaksanaan Laku Pandaibyang sudah berjalan selama tiga bulan terakhir. Sejak meluncur, sudah ada sekitar 40.000 agen Laku Pandai. Proyeksi OJK, di tahun 2017 paling tidak ada 90% masyarakat masuk jadi nasabah bank lewat program Laku Pandai.

Tahun lalu hanya 23% dari total penduduk yang tercatat sebagai nasabah bank. Agar Laku Pandai bertumbuh cepat, OJK juga bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI).

"Agen Laku Pandai bisa merangkap menjadi agen emoney BI. Ini sudah berlaku otomatis, bank tidak perlu mengajukan izin tambahan," jelas Muliaman.

Aturan main OJK saat ini, agen Laku Pandai dilarang merangkap agen lebih dari satu bank. Kecuali agen tersebut merangkap menjadi agen anak usaha atau bank syariah.

OJK juga tengah meminta pemerintah untuk menyalurkan dana bantuan langsung lewat Laku Pandai. Iuran pensiun dan BPJS pun direncanakan melalui Laku Pandai.

Saat ini bank pelat merah seperti BRI tengah rajin menggeber Laku Pandai. Jumlah agen milik BRI saat ini tercatat 31.654 agen yang mencatatkan lebih dari 10 juta transaksi dari sekitar 1,2 juta nasabah yang dilayani.

BRI menargetkan ada 50.000 agen di akhir 2015 untuk  melayani hingga 52 juta transaksi dengan volume transaksi mencapai Rp27,8 triliun.(ak)