Rudiantara Siapkan 6 OTT Lokal Hadapi Pemain Asing

Rudiantara (dok)

JAKARTA (IndoTelko)  -  Menkominfo Rudiantara mengaku tengah menyiapkan lima hingga enam pemain over the top (OTT) lokal untuk menghadapi dominasi pemain asing seperti WhatsApp dan lainnya.

“Ada lima hingga enam OTT lokal yang saya lihat berpotensi melawan OTT asing. Saya ingin jembatani mereka kerjasama dengan operator. Kuncinya itu di ekosistem, kalau mereka bisa mendapat sekitar 20 juta hingga 30 juta pelanggan, baru bisa bicara di industri,” katanya, kemarin.

Dijelaskannya, pemerintah lebih memilih pola Tut Wuri Handayani dalam mendorong OTT lokal ketimbang memberikan insetif berupa pajak ke pemain dalam negeri menghadapi dominasi asing.

“Kalau isu fiskal lebih ribet. Kalau kita bawa ke operator, itu lebih banyak manfaatnya bagi pemain lokal. Lebih baik memberikan kail ketimbang ikannya. Saya harap kerjasama OTT lokal dengan operator ini sudah dapat berjalan tahun ini,” katanya.           

Sekadar diketahui, di Eropa aksi regulator dalam mengatur OTT lebih berani ketimbang di Indonesia. Terbaru, Amazon dipaksa mengikuti aturan pajak di wilayah Eropa khususnya Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol per 1 Mei lalu.

Seorang kanselir dari Inggris bernama George Osbourne telah memperkenalkan sebuah hukum baru yang sering disebut sebagai "Google Tax" pada bulan April lalu.

Hukum tersebut ditujukan bagi mereka (perusahaan teknologi) yang mengalihkan pendapatan ke luar negeri dengan memberlakukan retribusi sebesar 25% untuk keuntungan domestiknya. (Baca juga: Resep sukses OTT lokal)

Seiring berjalannya waktu, kebijakan tersebut ternyata berhasil melunakkan perusahaan teknologi raksasa seperti Apple, Google, dan Facebook untuk melakukan wajib lapor pendapatan yang didasarkan oleh basis negara ke negara.(id)