BigTV Tunda Aksi IPO

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko)  - Rencana PT Indonesia Media Televisi untuk melantai ke bursa saham melalui mekanisme penawaran saham umum perdana (Initial Public Offering/IPO) pada Juni 2015 terpaksa ditunda.

Perseroan yang dikenal dengan merek dagang Big TV ini adalah operator TV berbayar berbasis satelit  yang merupakan anak usaha dari PT Multipolar Tbk (MLPL) dengan kepemilikan saham sebesar 65%.

"Untuk IPO dari BigTV belum ada kemajuan. Sengaja kita tunda dulu. Tunggu situasi pasar," ungkap  Direktur Multipolar Harijono Suwarno, kemarin.

Sayangnya, untuk jadwal pasti dari aksi korporasi itu belum ada sinyal yang pasti. Namun, dengan molornya jadwal, Big TV perlu mengganti dasar laporan keuangannya mengingat saat melakukan mini expose ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Big TV menggunakan dasar buku November 2014. Kala itu Big TV disebut akan melepas sekitar 15% saham ke publik.

Pada akhir tahun 2014, Big TV memiliki sekitar 400.000 pelanggan. Lalu tahun ini, jumlah pelanggannya ditargetkan naik menjadi 600.000. (Baca juga: BigTV akan IPO)

Aksi pelepasan saham lainnya yang ada dalam agenda Multipolar adalah divestasi PT Link Net Tbk (LINK). Emiten dengan kode saham MLPL ini memiliki 33,7% saham PT First Media Tbk (KLBV). Sementara First Media  menguasai 60% saham Link Net.

Multipolar pada tahun ini menganggarkan belanja modal sekitar Rp1,5 triliun-Rp1,9 triliun. alokasi dana untuk pengembangan bisnis Matahari,  pembangunan data center di Cikarang dan layanan dari Indonesia Media Televisi.

Pada 2014  Multipolar memiliki pendapatan sebesar Rp 17,074 triliun dengan keuntungan Rp 1,89 triliun. Bahana  Sekuritas memperkirakan di 2015 pendapatan yang diraihnya bisa mencapai Rp 19,9 triliun dengan kerugian Rp 69 miliar. Pada kuartal I 2015 pendapatan dari Multipolar sebesar Rp 4,3 triliun dengan kerugian Rp 254 miliar.(ak)