Di Tiongkok 3 juta Konten Porno Dihapus, Di Indonesia Makin Diminati

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Potret kontras dihadirkan dunia maya. Di Tiongkok, regulatornya menghapus tiga juta konten berbau pronografi, di Indonesia konten berbau syahwat ini justru melesat peminatnya.

Dilansir Xinhua belum lama ini ini, Wakil Direktur National Anti-Pornografi dan Anti-Publikasi Ilegal Office Tiongkok,  Zhou Huilin mengaku sangat agresif melakukan pembersihan konten berbau pornografi tahun 2014.

Dikatakannya, Tiongkok  telah menindak konten porno di dunia maya selama satu dekade dan telah meningkatkan pengawasan portal dalam beberapa bulan terakhir. Pada 2006, seorang pria 28 tahun menjalankan komunitas situs porno paling populer di negara itu dengan 600.000 anggota, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Lebih dari 10.000 website atau halaman yang berisi apa yang digambarkan sebagai informasi ilegal atau berbahaya juga ditutup oleh pihak berwenang. Pemerintah Tiongkok juga menyita lebih dari 16 juta publikasi ilegal, termasuk 12 juta bajakan, dan menangani 212 kasus yang melibatkan jurnalis atau organisasi media palsu.

Tiongkok  sejauh ini memiliki 632 juta pengguna internet. Pemerintahnyamelakukan kontrol ketat atas aktivitas online, memblokir situs-situs yang dianggap sensitif secara politis dalam sistem dijuluki "Great Firewall of China".

Sementara itu, Indonesia yang pada era Menkominfo dipegang Tifatul Sembiring juga getol memberangus konten porno, ternyata justru menjadi pemasok trafik terbesar ke portal berbau syahwat.

Mengutip laporan tahunan sebuah situs porno terbesar di Amerika Serikat, Indonesia menduduki peringkat kedua dunia untuk urusan trafik konten porno melalui perangkat mobile.

Trafik mobile dari smartphone maupun tablet yang datang dari alamat internet Indonesia mengalami pertumbuhan 457% sepanjang 2014 lalu. Lonjakan trafik ini cuma kalah dari Turki yang mencatatkan lonjakan 653%.
Dominasi kunjungan berasal dari pengguna perangkat Android sebesar  49%. Sementara pengguna iOS mencapai 40,2%, Windows 2,6% dan BlackBerry 1,4%.

Sebanyak  45% pengunjung menggunakan smartphone dan 11% menggunakan tablet. Sedangkan sisanya 44% datang menggunakan komputer desktop.(pg)