Tokopedia Kian Bernafsu Setelah Disuntik US$ 100 juta

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Pemain e-commerce, Tokopedia, kian bernafsu membesarkan bisnisnya pasca mendapatkan suntikan dana sebesar US$ 100 juta dari Softbank Internet and Media, Inc. (SIMI) dan Sequoia Capital belum lama ini.

“Kami tak akan berhenti berinovasi. Kami tengah memburu seribu pegawai baru untuk mengembangkan bisnis tahun depan,” ungkap CEO Tokopedia William Tanuwijaya, kemarin.

Dijelaskannya, dana segar yang masuk tersebut akan digunakan untuk membangun  produk Tokopedia yang berkelas dunia. "Rencana kami tahun depan adalah melakukan inisiatif agar bisa melahirkan produk internet kelas dunia.  Jadi nasionalisme itu bagaimana kita membuat produk yang bisa berkompetisi dan punya kualitas setara dengan produk asing lainnya. Saat ini per bulan kita sudah membuat 3 juta produk terjual," katanya.

Diungkapkannya, salah satu yang tengah dikaji guna memperkuat Tokopedia adalah mengembangkan kawasan bisnis dalam skala kota kecil. Nantinya semua proses industri pebisnis yang tergabung di Tokopedia akan berpusat di kawasan tersebut.

Pilihan kota nantinya yang belum terlalu padat dan memiliki banyak universitas sehingga siap menelurkan banyak mahasiswa siap kerja.    

FinTech
Pada kesempatan sama, Managing Director of Mountain SEA Ventures, Andy Zain mengakui, Tokopedia salah satu bentuk sukses stratup di Indonesia.

“Agar lebih banyak yang merasakan seperti Tokopedia dibutuhkan  peranan Financial Technology (FinTech). Saat ini ekosistem pendukung seperti permasalahan soal layanan jasa finansial yang dirasa belum maksimal. Pertumbuhan startup dan layanan-layanannya bukan lagi menjadi persoalan, sebaliknya yang menjadi perhatian adalah ekosistem di belakangnya yang mendukung industri ini," kata Andy.

Dijelaskannya, FinTech  memiliki banyak bentuk sehingga perlu  menyatukan visi soal teknologi untuk pembayaran. “Salah satu bentuknya adalah mempermudah orang-orang membuat tabungan dengan begitu transaksi bisa berjalan lebih mudah, atau dengan kata lain kita harus mendigitalkan transaksi, " tuturnya.

Diharapkannya, soft launch FinTech Indonesia dapat menjadi langkah awal untuk merealisasikan harapan tersebut. FinTech Indonesia adalah Asosiasi Penyelenggara Teknologi Jasa Finansial, yang anggotanya terdiri dari pemerintah, bank, dan startup.(ak)