Ini Rencana Alokasi Right Issue II dan Obligasi Solusi Tunas Pratama

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) mengungkapkan mengincar pendanaan sebesar Rp 10,59 triliun di sisa 2014.

Emiten menara ini akan menghimpun pendanaan melalui instrumen Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue dan penerbitan obligasi.

Solusi Tunas Pratama  akan menerbitkan 381,29 juta saham baru atau setara 32,4% modal ditempatkan dan disetor penuhnya. Harga pelaksanaan right issue ini adalah Rp 7.000 per saham. Sehingga, SUPR akan meraup dana Rp 2,66 triliun.

Setiap pemegang 25 saham biasa yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 5 Januari 2015 akan mempunyai 12 HMETD. Di situ, satu HMETD berhak membeli satu saham baru.

Perseroan tercatat memiliki utang ke pemegang sahamnya PT Kharisma Indah Ekaprima (KIE) senilai Rp 462,5 miliar. Alhasil, KIE sebagai pemegang saham mayoritas hanya akan memperoleh 66,07 juta saham.

Dampak dari  penerbitan saham baru ini, kepemilikan KIE akan terdilusi dari 53,54% menjadi 41,79%. Direktur Solusi Tunas Pratama Juliawati Gunawan tetap akan menguasai 25,51%. Direktur  lainnya  Eko Abdurrahman Saleh menguasai 0,017%. Lalu masyarakat mempunyai 20,92%. Terakhir, KPP sebagai pembeli siaga akan menyerap 11,74%.

Setelah membayar utang ke KIE, sebanyak 80% dana hasil right issue untuk pembayaran sebagian pinjaman sindikasi yang akan dibayarkan selambatnya Desember 2014. Pembayaran ini terkait akuisisi 3.500 menara XL Axiata senilai Rp 5,6 triliun. Kemudian, 20% lagi akan dipakai untuk modal kerja perseroan.

Tanggal terakhir perdagangan saham dengan (cum) HMETD di pasar reguler dan negosiasi yakni 29 Desember. Sedangkan untuk pasar tunai 5 Januari. Kemudian, mulainya perdagangan saham tanpa (ex) HMETD di pasar reguler dan negosiasi yaitu 30 Desember. Lalu di pasar tunai terhitung 6 Januari.

Pencatatan Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak HMETD di 5 Januari. Distribusi saham dilangsungkan 6 Januari. Sehingga, pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilaksanakan pada 7 Januari. Perdagangan HMETD akan berlangsung 7 sampai 14 Januari.

Obligasi
Sementara untuk obligasi, Solusi Tunas Pratama akan melaksanakan penerbitan surat utang sebesar US$ 650 juta atau setara Rp 7,93 triliun. Surat utang tersebut akan diterbitkan dengan suku bunga sebesar-besarnya 8% per tahun dengan tenor paling lama 7 tahun.

Penerbitan obligasi ini akan dilakukan melalui anak usaha yang berbadan hukum di luar negeri. Solusi Tunas Pratama tercatat memiliki dua anak usaha di luar negeri yakni Pratama Agung Pte. Ltd dan Kharisma Agung Pte. Ltd. Rencananya, dana obligasi ini akan dilakukan untuk pelunasan pinjaman jangka panjang, menambah modal kerja perseroan, dan menunjang kebutuhan pendanaan secara umum.

Aksi koporasi ini akan meminta restu pemegang saham melakui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 18 Desember mendatang.(wn)