Valuasi Meroket, Saham Rocket Internet Lunglai

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) - Valuasi dari inkubator startup asal Berlin, Rocket Internet, meroket dengan menetapkan harga saham 42,5 euro per lembarnya.

Belum lama ini, diperkirakan Rocket Internet memiliki valuasi mencapai  US$ 5,7 miliar sebelum melangkah ke lantai bursa di Frankfurt stock exchange. Pasca menetapkan harga sahamnya untuk IPO, valuasi meroket menjadi US$ 8,2 miliar.

Dilansir Bloomberg kemarin, IPO dari Rocket Internet yang tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir untuk perusahaan TI di Jerman. Sayangnya, tak sampai sehari (2/10), melenggang di bursa, harga saham turun 13% menjadi 37 euro per lembar.

Penurunan ini terjadi sehari setelah portal e-commerce Zalando SE tercatat di bursa yang sama. Saham Zalando sendiri turun sebesar 12%shares fell 12% on Thursday while the broader DAX shed 2%.

Chief Executive dan founder Rocket Internet Oliver Samwer tetap optimistis dengan pergerakan sahamnya walau di minggu pertama tidak menunjukkan hasil yang menggembirakan. "Perusahaan kami tak tertarik dengan hasil di hari pertama, kami berorientasi jangka panjang," katanya.

Perseroan diperkirakan mendapatkan dana segar dari  aksi korporasinya sekitar 1,6 miliar euro atau setara US$ 2 miliar dari penerbitan sekitar 37,9 juta saham baru. IPO ini mengalami kelebihan permintaan sebanyak 10 kali dan tak ada  satu pun pemegang saham lama yang melepas kepemilikannya.

"Investor di Jerman lumayan  serius melihat perusahaan seperti Rocket dan Zalando. Banyak yang berfikir ini seperti gelembung bisnis internet di awal 1990, tetapi ada juga yang melihat dalam perspektif jangka panjang," kata Analis dari Union Invest Michael Muders.

Banyak analis memperkirakan harga saham Rocket bisa saja makin turun seandainya penjamin emisi tak turun tangan. Sesuai prospektur dari IPO Rocket, memang ada langkah stabilisasi oleh perbankan jika  harga saham turun. Kinerja  dari Rocket  Internet sendiri selama semester I 2014 adalah membukukan laba usaha US$ 4,5 juta dengan pendapatan US$ 1,2 miliar.(wn)