Pasar IoT di Asia Pasifik Tembus US$ 56,9 miliar

Ilustrasi (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Pasar  Internet of Things (IoT) di kawasan Asia Pasifik bisa menembus US$ 56,9 miliar pada 2020 nanti.

Frost & Sullivan dalam laporannya yang dilansir Telecom Asia belum lama ini menyatakan pada akhir tahun ini pasar IoT di kawasan Asia Pasifik bisa menembus  US$ 9,96 miliar dan akan terus tumbuh dengan kisaran 34,1% pada tahun 2015.

Vice President, ICT Practice, Asia Pacific at Frost & Sullivan Andrew Milroy mengatakan faktor pendorong   adalah tingginya adopsi dan keinginan dari pemerintah di kkawasan Asia Pasifik meningkatkan daya saing berbasis teknologi informasi.

“Dari perspektif teknologi adanya keinginan untuk membuat turunnya biaya pengawasan dan memasukkannya dalam chip agar bisa dikontrol melalui perangkat rumah tangga serta naiknya infrastruktur untuk mendorong komunikasi adalah pendorong IoT,” katanya.

Di Asia Pasifik negara yang telah mengadopsi IoT adalah  Jepang,  Singapura, Tiongkok, Australia, dan Korea Selatan. Sementara negara seperti India, Malaysia, Thailand, dan Indonesia akan mengadopsi IoT lebih cepat mulai 2014 hingga 2017.

Belanja IoT akan banyak diserap oleh segmen manufaktur dengan pertumbuhan tahunan 52,7% mulai 2014 hingga 2020. Sedangkan penguasa IoT akan datang dari segmen logistik dan transportasi. Tantangan mengembangkan IoT adalah masalah keamanan, privasi, standarisasi, dan framework untuk data sharing.(wn)